JAKARTA— Sebanyak 64,5 juta masyarakat UMKM merupakan kalangan dengan usia 16-35 tahun. Inilah sebenarnya yang menjadi harapan kedepan untuk jadi sokoguru ekonomi syariah.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, saat memberikan materi dalam Talkshow rangkaian Ijtima’ Sanawi Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia tahun 2021 yang diselenggarakan secara daring pada Kamis (2/12).
Wimboh berharap kalangan milenjal ikut mengambil peran dalam perkembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Seperti diketahui pada 2020,ekonomi Indonesia mengalami penurunan hingga minus 2,07. Namun saat ini di kuartal ke-3 mulai membaik di angka 3,51 positif pada 2021.
Berangkat dari fakta ini, Wimboh berkeyakinan bahwa perkembangan ekonomi syariah akan terus merambah dan meluas dengan cepat.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa syariah bisa bertahan dan bahkan berkembang lebih baik dibandingkan konvensional. Ini menunjukkan bahwa ruang pertumbuhan syariah luas dan bisa lebih cepat,” kata dia.
Menyadari potensi ini, OJK telah menyiapkan e-commerce khusus yang nantinya akan digunakan para UMKM yang bergelut di dunia syariah.
Sebagai tahap awal, Wimbo menjelaskan dimulai dari mendigitalkan BWM (Bank Wakaf Mikro).
“Kita juga sudah mendigitalkan bank wakaf mikro dan prosesnya sdh melalui kita masukkan ke digital platform bahkan nasabahnya akan kita masukkan ke e-commerce,” jelas dia.
Kedepannya, semua lembaga syariah akan masik kedalam platform digital khusus syariah. Bahkan bagi para UMKM yang belum memahami dengan betul bagaimana menjalankan platform digital syariah, nantinya akan dibina dengan baik melalui kampus UMKM syariah.
“Kita juga akan mendirikan kampus UMKM di seluruh Indonesia dan nanti seluruh nasabah syariah masuk ke kempus itu kita bina dengan baik dan dengan pembiayaan murah itu pasti,” kata dia. (Nurul/Nashih)