JAKARTA – Usai menyelenggarakan Workshop Konten Kreatif di Cibubur, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Kementerian Komunikasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) akan menggelar workshop serupa di lima daerah lainnya.
Koordinator pelaksana & Wakil Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi MUI (Infokom MUI), Abdul Muis Sobri, mengatakan, MUI akan langsung melaksanakan workshop serupa di sejumlah daerah seperti di Medan, Surabaya, Makassar, Pontianak, dan Papua. Rencananya, agenda tersebut akan berakhir pada 10 Desember mendatang.
“15, 16, 17 itu Medan, langsung 18 (di) Surabaya sampai tanggal 20. Habis itu minggu depan lagi langsung (ke) Pontianak. Langsung kemudian ke Makassar. Kemudian ke Papua. Langsung sampai terakhir 10 Desember,” ucapnya dalam wawancara bersama MUIdigital pada Sabtu (6/11).
Muis menjelaskan, selain enam agenda workshop tersebut, MUI bersama Kominfo tengah bekerja sama dalam dua agenda penting lainnya. Dari total tiga program utama MUI yang bekerjasama dengan Kominfo, dua agenda penting lainnya yakni pelaksanaan 20 serial webinar yang tengah berlangsung sampai saat ini.
Yang kedua, kata Muis, produksi konten melalui pembuatan koran dan juga media populer lain seperti TikTok dan siaran podcast.
“20 webinar yang dikerjasamakan dengan KBL-KBL di MUI. Kemudian 6 workshop ini. Dan nanti ada namanya produksi konten, yaitu pembuatan video tiktok, video ceramah-ceramah, kemudian pembuatan media koran, lalu pembuatan podcast. Itu yang kita kerjasamakan dengan kementerian,” ujar pria yang juga dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Ketika ditanya perihal ada tidaknya tindak lanjut penyelenggaraan workshop, pria yang akrab dipanggil Cak Muis itu menyebut akan ada platform gerakan yang disebut Akademi Digital MUI.
Lebih lanjut Cak Muis menjelaskan, peserta workshop terpilih nantinya akan diikutkan dalam program didikan selama satu tahun. Para peserta itu, tambah Cak Muis, akan diberita tugas untuk mengelola media sosial dan media-media lainnya.
“Kami sedang menyiapkan namanya akademi digital. Kita akan menyiapkan mujahid-mujahid digital. Itu rencananya akan disiapkan per tahun ada satu sesi sebanyak 35 orang yang akan dididik selama 1 tahun. Jadi setahun rutin untuk menjadi mujahid digital, yang akan disiapkan untuk bekerja mempersiapkan media sosial dan media-media gadget yang lain,” terangnya pada sesi wawancara.
Terkait workshop di Cibubur yang usai diselenggarakan, Cak Muis mengaku 80 persen penyelenggaraan sesuai dengan ekspektasi panitia.
Ia berharap, workshop tersebut dapat memantik MUI di daerah untuk mengembangkan medianya sendiri di masing-masing wilayah.
“Meskipun belum 100%. Artinya pertama dari peserta penyebarannya sesuai dengan yang kita harapkan. Kemudian dari sisi materi Alhamdulillah sudah terlampaui. Kita hanya memantik saja. Dengan ini harapan kita mereka akan mengembangkan sendiri (media mereka) di level masing-masing,” jelasnya.
Ketika ditanya harapan dari penyelenggaraan workshop, ia berharap akan terjalin jaringan di lingkungan MUI seluruh Indonesia.
Gambaran Cak Muis, baik MUI pusat maupun daerah dapat sama-sama menguatkan jaringan untuk saling menguatkan peran media masing-masing.
“Kita membangun jaringan mulai dari daerah-daerah. Kita akan kuatkan jaringan MUI seluruh Indonesia. Terutama dari sisi penguatan medianya,” ucap Cak Muis
Seluruh rangkaian workshop tersebut bertemakan “Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama berlandaskan nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI”. Dilaksanakan enam kali di enam wilayah berbeda meliputi Kota Bogor, Medan, Surabaya, Makasar, Pontianak, dan Papua.
Workshop di Cibubur, Kabupaten Bogor pada 4-6 November 2021 ini diikuti oleh 61 peserta perwakilan enam MUI Provinsi, yaitu MUI Provinsi Jakarta, MUI Provinsi Jabar, MUI Provinsi Banten, MUI Provinsi Lampung, MUI Provinsi Bengkulu, MUI Provinsi Jateng dan perwakilan MUI Kabupaten Kota Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Selama tiga hari, 61 peserta diberi beragam materi selama kurang lebih 20 jam. Terdiri dari jurnalistik tulis-video-foto, desain grafis, dan publikasi konten serta praktik langsung. Peserta juga ditugaskan memposting materi atau catatan terkait workshop di media sosial masing-masing.
Melalui system Drone Emprit, postingan peserta di Twitter dimonitor secara realtime melalui tagar #IslamWasathiyahMUI. Hingga akhir acara, terhitung terdapat 349 mentions.
Sebagai apresiasi untuk peserta, di akhir acara panitia memberikan 13 doorprize dengan berbagai kategori. Sepuluh doorprize diberikan kepada peserta dengan hasil karya terbaik, dan 3 doorprize utama diberikan untuk engagement terbanyak di Twitter.(Dimas Fakhri Br/Nina Nurjanah/Angga)