JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan MUI Sulawesi Selatan menggelar Webinar bertema Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI, Sabtu pagi (30/10).
Kegiatan webinar ini merupakan hasil Kerjasama antara MUI dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk penanggulangan Covid-19 dan dampaknya.
Dalam kegiatan ini hadir sebagai pembicara yaitu Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Zubaidi, Ketua MUI Maluku Utara KH Samlahi Ahmad, serta perwakilan dari Kominfo.
Selain itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menjadi keynote speaker dalam webinar ini. Acara dimoderatori oleh Sekertaris Komisi Dakwah MUI Pusat, Dr Chanra Krisnajaya, dan Ketua Komisi Infokom MUI Sulsel, Dr Firdaus Ramadhan.
Dalam sambutanya, Ketua MUI Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Najamuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangkitkan semangat penanganan Covid-19.
Selain itu, Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) demi mencegah penularan Covid-19, dan mengajak para Dai untuk mendorong kesadaran masyarakat.
‘’MUI mengimbau masyarakat tetap waspada dan menerapkan Prokes. Dan mengajak seluruh dai untuk mendorong ikhtiar membangun kesadaran masyarakat sebagai tanggungjawab bersama mengantisipasi agar tidak terjadi lagi ledakan pandemic,’’ujarnya.
Selain itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menyebut, selama masa pandemi Covid-19 merupakan periode paling produktif MUI dalam mengeluarkan Fatwa. Sebab, banyaknya permasalahan sehingga banyak fatwa yang harus diputuskan.
Kiai Cholil menjelaskan, setidaknya ada 12 fatwa yang telah dikeluarkan oleh MUI mengenai Covid-19. Dia mengungkapkan, fatwa MUI mengenai Covid-19 merupakan yang paling banyak dalam satu masalah.
‘‘Karena masalahnya banyak sehingga banyak fatwa harus diputuskan MUI. Mulai dari bagaimana cara ibadah, penanganan jenazah dan penguburan, hingga cara ibadah Nakes,’’ ungkapnya.
Kata Pengasuh Ponpes Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat, meski di tengah masyarakat yang masih terbelah dua soal Covid-19 dan vaksinasi, tapi tidak ada penolakan secara signifikan.
‘’Padahal vaksin itu upaya mencegah sesuatu musibah. Dalam Islam menangkal lebih baik,’’ pungkasnya. (Sadam Al-Ghifary/Angga)