JAKARTA – Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) MUI akan menerbitkan buku berjudul “Diplomasi Wasathiyyatul Islam MUI” pada awal tahun 2022. Tujuannya, untuk mendokumentasikan kiprah MUI dlm promosi Islam Washatiyah di Kancah Internasional.
Demikian diutarakan Ketua Komisi HLNKI MUI Bunyan Saptomo saat menggelar FGD buku di Kantor MUI, Jakarta (28/10).
“Buku ini akan membahas tiga bagian penting dalam diplomasi MUI, yakni: Wasathiyyatul Islam, Problematika global, dan Diplomasi Pemerintah RI dan MUI dalam upaya mengatasi berbagai problem global,” kata Bunyan Saptomo.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang HLNKI, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik rencana tersebut. Sudarnoto menjelaskan bahwa buku tersebut sangat penting tidak hanya untuk MUI tapi juga untuk umat dan bangsa.
“Saat ini, Pemerintah Indonesia dan MUI sementara mainstreaming wasathiyyatul Islam secara global yang merupakan hasil dari pertemuan ulama-ulama dunia di Bogor,” demikian kata Sudarnoto.
Anggota Komisi HLNKI MUI Yanuardi Syukur yang menjadi tim penulis buku dalam presentasinya menyampaikan bahwa buku ini dikemas dalam bahasa ilmiah-populer. Penggunaan bahasa populer itu untuk memudahkan pembaca dalam memahami apa saja kiprah MUI dalam kancah internasional.
Yanuardi menargetkan draf buku ini akan selesai Desember tahun ini.
Dalam buku itu nantinya, berbagai program Komisi HLNKI MUI juga akan dimasukkan. Misalnya respons terhadap Islamofobia, terorisme, serta pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron, MUI go global, dan halal.
Berbagai kegiatan tersebut, lanjut Yanuardi Syukur, dikumpulkan dari berbagai dokumen dan ditambah berbagai referensi untuk memperkuat isi buku.
Buku rencana akan diterbitkan pada awal tahun 2022 dan diharapkan dapat terbit minimal 1 buku 1 tahun terkait berbagai program dan respon terhadap isu internasional.
Pada FGD tersebut draf buku ini mendapat masukan selain dari Ketua MUI Bidang HLNKI dan Ketua Komisi HLNKI, juga dari Wasekjen MUI Habib Ali Hasan Al-Bahr.
Buku itu juga mendapat masukan dari pengurus Komisi HLNKI yaitu: Dubes Safira Rosa Machrusah, Dr. Andy Hadiyanto, Dubes Yuli Mumpuni, Ustazah Amirah Nahrawi, Ustaz Muhammad Faisal, Ustaz Oke Setiadi, dan Ustaz Muhammad Abdullah Darraz.[Yanuardi Syukur/Angga]