JAKARTA – Dalam menangani pandemi Covid-19, yang perlu dilakukan adalah upaya perorangan secara preventif. Tujuannya, untuk melakukan pencegahan sekaligus edukasi terkait masalah pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terpilih, dr. Muhammad Adib Khumaidi saat menjadi narasumber Webinar yang digelar Infokom MUI dengan Ditjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Sabtu (23/10).
Dokter Adib menyebutkan, di dalam kias epistomologis disebutkan ada tiga hal yakni agent (virus), host (manusia), dan lingkungan. Namun, kata dia, untuk agent atau virusnya tidak bisa diintervensi.
“Karena virus juga makhluk hidup yang dia akan melakukan proses adaptasi, sehingga akan muncul varian baru yang tentunya muncul, (akibat) usaha dari makhluk hidup tersebut,” ucapnya dalam webinar bertema “Perspektif kesehatan untuk pemulihan kehidupan masyarakat di masa pandemi di Sulawesi Selatan” itu.
Ketua IDI terpilih ini menyebutkan, kemungkinan munculnya varian-varian baru Covid-19 atau nantinya terdapat virus lain selain Covid-19.
Dia mengingatkan, yang harus dipersiapkan adalah mengintervensi dua hal dari kias epistimologis, yakni host atau manusianya, dan lingkungan.
Adib menjelaskan, untuk mengintervensi lingkungan diperlukan upaya SOP, upaya protokol Kesehatan, dan upaya standar dalam pemakaian alat proteksi diri seperti memakai masker. Sedangkan upaya manusianya, yaitu upaya Kesehatan perorangan.
“Apa upayanya? Disebutkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual menjadi satu rangkaian sebenarnya, untuk penataan secara holistik dan komprehensif di dalam upaya-upaya kesiapan,” tuturnya.
“Kalau kita bicara sekarang fisik, maka dalam konteks mencegah penyakit tersebut ke dalam tubuh kita, syarat pentingnya adalah yang utama merubah gaya hidup kita, dan memaksimalkan waktu istirahat,” ungkapnya.
Dia menyarankan agar rutin melakukan olahraga, menjaga berat badan, dan membuat alarm tubuh yang nantinya menjadi sebuah pengingat. Apabila seseorang sudah merasa lelah dan capek, maka alarm tersebut berfungsi untuk mengingatkan agar menghentikan sementara aktivitas dan meluangkan waktu untuk istirahat.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesehatan secara perorangan, seseorang harus meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Dia mengungkapkan bahwa nutrisi yang dibutuhkan untuk dikonsumsi manusia adalah makanan yang mengandung protein, Omega-3, vitamin C, dan Vitamin D3.
Menurutnya, kesehatan fisik memang perlu didukung oleh olahraga yang rutin. Namun demikian, tidak harus dilakukan dengan bermain bola atau berlari.
“Paling tidak menggerakan tubuh kita seperti jalan 5 menit baik pagi atau sore, kemudian pemanasan di sela-sela pekerjaan dengan berdiri melakukan senam-senam ringan selama 10 menit. Ini upaya untuk menggerakan tubuh kita yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita,” ungkapnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa kesehatan mental juga sangat penting.
Meskipun, kata dia, ketahanan mental setiap individu itu berbeda. Adib kemudian menyarankan, untuk meningkatkan ketahanan mental di tengah pandemi Covid-19, masyarakat agar tidak paranoid. Artinya, masyarakar tidak boleh memiliki ketakutan yang berlebih dan didukung oleh spiritual melalui peran tokoh agama.
“Peran tokoh agama sangat penting terutama alim-ulama sangat penting, dalam upaya membantu spiritual kita, sekaligus menjadi agen edukator untuk menyampaikan pesan-pesan protokol Kesehatan pada masyarakat juga,” pungkasnya. (Sadam alghifari/Angga)