JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Saiful Islam Al Payage mengatakan, perkembangan Islam di tanah Papua terus berkembang pesat. Agama Islam yang berkembang juga memberikan kontribusi yang siginfikan dan luar biasa dalam perkembangan dakwah, peradaban dan kemajuan ekonomi.
Hal itu disampaikan oleh KH Saiful Islam Al Payage dalam webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi se-Papua dengan tajuk ‘Bangkit dari Covid-19 Dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Fatwa MUI’, Selasa (12/10).
Dia pun mengakui bahwa tugas MUI Provinsi Papua cukup berat. Sebab, selalu ada berbagai persoalan yang cukup sensitif mengenai kemanusian dan kebangsaan.
Meski begitu, MUI Provinsi Papua siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke.
‘’Termasuk MUI selalu menjaga Papua ini jangan sampai terlepas dari Indonesia. Kita menjaga dan memperkuat kesatuan di tanah Papua ini agar terus berada di NKRI,’’ paparnya.
Selain itu, Dia mengungkapkan bahwa MUI Papua menjadi ‘primadona’ dalam menyelesaikan persoalan yang kerap terjadi di Papua seperti rasisme, dan kerusuhan.
Apalagi, KH Saiful Islam Al Payage menceritakan bahwa beliau diamanahkan oleh gurunya KH As’ad Syamsul Arifin, di Pondok Pesantren Situbondo, untuk menerima Pancasila serta mengamanatkan Papua untuk terus menjadi bagian dari NKRI.
“Sehingga, kita memberikan pelayanan, solusi proaktif, dan paling penting bagaimana kita menjaga toleransi umat beragama di Tanah Papua,” katanya.
Untuk itu, kata dia, keberadaan Islam di Papua harus menjadi garda terdepan untuk menyatukan ukhuwah basyariah (persaudaraan umat manusia) dan ukhuwah wathoniah (persaudaraan Bangsa). Sebagai anak kandung MUI Pusat, MUI Provinsi Papua akan terus mengawal fatwa-fatwa MUI pusat.
“Sehingga fatwa-fatwa MUI pusat kita betul-betul mengawal dan mensosialisasikan di Papua terutama berkaitan dengan pandemi Covid-19, menjaga kelangsungan umat Islam dan umat yang lainnya kita berikan edukasi sosialiasi mengenai pandemi Covid-19,” tutupnya.(Sadam Al-Ghifary-Angga)