JAKARTA- Umat Islam diharapkan dapat segera melakukan adaptasi dengan era digitalisasi atau kerap disebut dengan Revolusi 4.0. Dimana Semua aktivitas berpindah pada satu saluran yang disebut dengan proses digital.
Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Hari Usmayadi mengatakan, banyak bidang pekerjaan akan hilang, tapi banyak jenis pekerjaan atau peluang baru akan muncul dalam era ini.
“Pekerjaan dari tahun 2015-2025 mayoritas perlahan-lahan akan digantikan oleh mesin. Tidak menutup kemungkinan, murid-murid yang ada saat ini kemunginan 65% murid-murid saat ini akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada hari ini nantinya,” tegas Hari Usmayadi dalam Webinar kerjasama MUI dengan Menkominfo.
Tentunya Revolusi 4.0 ini harus ditunjang juga dengan kompetensi yang baik, terutama kemampuan Literasi digital suatu disiplin ilmu yang akan sangat berguna menghadapi era ini.
Data Menko Perekonomian menyebutkan selama pandemi terjadi peningkatan pengguna layanan baru dan internet. Bahkan 400 persen di antaranya terjadi peningkatan transaksi pada e-commerce.
‘’Melihat hal ini sudah menjadi hal yang wajib, sikap dan mental kita tertantang untuk menghadapi dan memanfaatkan era ini sebaik mungkin. Peluang banyak tinggal di maksimalkan,” lanjutnya.
Menurut data Bappenas 2010, Driver utama ekonomi digital Indonesia sendiri di antaranya ada fintech, e-commerce, on demand service seperti (gojek,grab,ruang guru dll) dan Internet of Things (IOT). “Dengan banyaknya landscape e-commerce saat ini, bisa menjadi peluang bisinis yang digjaya dan membantu membuka lapangan pekerjaan baru,” tutupnya.