JAKARTA- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Satgas Penanganan Covid-19 meluncurkan vaksinasi massal.
Hal ini dilakukan demi meningkatkan minat masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi Covid-19.
Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji menyampaikan, langkah ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar menjaga jiwa dalam menangani Covid-19 di Kabupaten Bogor.
‘’Kita membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor sebagai ikhtiar menjaga agama, menjaga jiwa, dan Kesehatan umat dari paparan virus Covid-19,’’ ujarnya.
Selain itu, kata Kiai Ahmad Mukri, untuk mempercepat vaksinasi yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bogor, dengan mengerahkan para pengurus MUI di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor untuk mensosialisasikan pentingnya vaksinasi.
‘’Kita contoh dari internal dahulu, kita melihat data di lapangan pengurus MUI Kecamatan dan Desa sudah melaksanakan semua vaksinasi. Untuk sekarang kita menyasar ke Ponpes dan lembaga Pendidikan Islam, Ibtidaiyah Tsanawiyah, Aliyah dan lainnya,’’paparnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, capaian vaksinasi Kabupaten Bogor terbilang minim jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, yakni 1.9 juta dosis atau 23.3 persen dari target 8,5 juta dosis.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bogor mengapresiasi langkah MUI Kabupaten Bogor atas upayanya membantu percepatan vaksinasi.
’’Saya apresiasi langkah MUI Kabupaten Bogor dalam upaya membantu percepatan vaksinasi untuk mencapat target 70 persen masyarakat Kabupaten Bogor tervaksin pada akhir tahun ini,’’ujar Bupati Bogor, Ade Yasin, di Pondok Pesantren Darussalam Ciomas, Bogor, Kamis (23/9).
Senada dengan Bupati Bogor, Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, mengapresiasi langkah MUI karena telah terlibat dalam upaya vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor.
‘’Saya berharap MUI Kabupaten Bogor bisa memberikan pemahaman dan mensosialisasikan pentingnya vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19 dan menjaga Kesehatan komunal,’’harapnya. (Sadam Al Ghifari/Angga)