JAKARTA – Keberadaan Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) MUI menjadi strategis untuk menyinergikan komponen-komponen bangsa dalam memformulasikan dan menyusun buku pedoman akhlak bangsa dan modul utama training akhlak bangsa.
Demikian Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto M.Ed., Ph.D, ungkapkan saat menerima rombongan PDPAB MUI, Selasa (31/8).
Kunjungan Ketua PDPAB MUI KH Masyhuril Khamis, Sekretaris KH Nurul Badruttamam dan Anggota KH Muhammas Zen merupakan upaya PDPAB melibatkan kalangan akademi dakwah dalam penyusunan buku dan modul itu.
Suparto menyambut baik upaya dari PDPAB. Bahkan dia menyatakan siap untuk bisa menyinergikan PDPAB dengan perguruan tinggi yang tergabung dalam PTKIN (Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia) untuk penyusunan buku dan modul itu.
Menurutnya, segmen yang dibidik oleh PDPAB sangat komprehensif, namun perlu orang yang memahami ruang lingkupnya.
“Harus melibatkan orang yang memahami psikologi anak, remaja, majelis taklim, masyarakat di lembaga non-akademik, seperti perkantoran dan industri,” ujar Suparto.
Remaja yang tidak atau putus sekolah, anak-anak jalanan yang ada di kantong-kantong pembinaan Dinsos, lanjut dia, juga harus jadi bagian dalam pembinaan.
Ditambahkannya, keberadaan buku pedoman akhlak bangsa dan modul training akhlak bangsa juga relevan dengan lembaga-lembaga dakwah dan pihak yang berkepentingan. Namun dia menyarankan, modul yang praktis dan aplikatif.
“Mungkin nanti ada buku teks wajib untuk pembelajaran akhlak, tapi juga buku yang sifatnya modul untuk pelatihan-pelatihan. Produknya ada dua, buku teks dan buku modul,” kata dia.
Pada pertemuan itu, disepakati pula untuk segera membuat memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara PDPAB MUI dengan UIN Syarif Hidayatullah.
Selain Suparto, kunjungan dari PDPAB juga disambut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Drs. Cecep Castrawijaya, MA. dan Dr. Hj. Nuriyah. (Nurul Badruttamam/Angga)