JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong terwujudnya Indonesia sebagai bangsa yang lebih ramah anak, dengan memberikan perhatian lebih dalam pemenuhan hak anak dalam setiap aspek kehidupan.
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis, menuturkan anak-anak layaknya jantung hati yang berlarian di muka bumi, sehingga penting menurutnya untuk menjaga anak, sebagaimana menjaga jantung hati kita sendiri.
“Jadi sebenarnya kita menjaga anak-anak adalah menjaga jantung hati kita, menjaga anak, melindungi, memberikan kebutuhan yang baik, memberikan perhatian dari segi pendidikan, kesehatan, dan spiritual, ini juga yang sangat kita dorong,” kata dia dalam sambutan Webtalk Hari Anak Komisi PRK MUI yang digelar virtual pada Sabtu (31/7) pagi.
Prof Amany menegaskan secara nasional, anak-anak merupakan tanggungjawab bersama, yang berarti tidak hanya dibebankan kepada sekolah, madrasah, ataupun orangtua saja. Dia memandang pentingnya kesadaran bersama mengenai kewajiban mendidik anak-anak dalam rangka mencetak generasi penerus bangsa.
“Seperti yang sudah kita ketahui bersama di dalam Alquran, Allah SWT juga menjelaskan bahwa harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia, ini artinya bahwa mereka harus betul-betul kita jaga,” jelasnya.
Dia mengungkapkan Webtalk yang diselenggarakan hari ini adalah bentuk kepedulian MUI terhadap proses tumbuh kembang anak. Dia mendorong agar seluruh masyarakat ikut berperan serta menaruh perhatian lebih kepada anak-anak bangsa demi membentuk bangsa Indonesia semakin kuat.
“Hari ini bersama-sama dengan KPPA, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, beserta banyak tokoh, bahkan pendongeng, bagi saya hari ini adalah hari yang penuh optimis karena kita membahas tentang anak,” ungkap sosok yang juga Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Menurut dia, keluarga sebagai pendidikan pertama juga memegang kendali penting dalam tubuh kembang anak. Dia berharap agar setiap keluarga mampu menjaga keutuhan dan menjaga semangat kekeluargaan terutama dimasa pandemic Covid-19 yang juga menjadi problem besar dalam mempertahankan keutuhan keluarga.
“Mari bersama kita menjaga anak-anak Indonesia, menjaga ketahanan keluarga Indonesia, sehingga bangsa menjadi kuat, anak-anak juga sehat, termasuk juga harus menjaganya dari pandemi. Insya Allah,” imbuhnya. (Nurul/ Nashih)