JAKARTA— Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, berpesan agar masyarakat tidak terpancing pasca wafatnya Ketua MUI Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Ustaz Aminurrasyid Aruan, di kediamannya Selasa (27/07).
Buya Amir, begitu dia disapa, menilai saat ini di tengah situasi pandemi Covid-19, kerawanan sosial sedang muncul di beberapa tempat. Umat, kata dia, sebaiknya tetap tenang dan tidak mudah terpancing.
“Suasana sekarang ini membuat masyarakat resah. Kami memohon agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing, ” ujar dia, Rabu (28/07).
Meski begitu, Buya Amir sendiri mengecam tindakan pembunuhan ketua MUI Kabupaten tersebut. Dia juga meminta pihak berwajib mengusut sampai tuntas kasus ini sehingga terbuka motif di belakangnya. Dia juga berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang pas.
“MUI mengecam kasus tersebut. Kami meminta pihak berwajib mengusut tuntas, memberikan hukuman jera karena kasus ini pembunuhan dengan sengaja, ” ujar dia.
Pada Selasa (27/07) pukul 16.00 Ketua MUI Kabupaten Labuhanbatu Utara, Ustaz Aminurrasyid Aruan, wafat karena dibacok. Pelaku berinisial AD merupakan warga lingkungan korban dan menjadi salah satu buruh di lahan sawit korban. Korban ditemukan wafat di selokan depan rumahnya di Desa Wonosari, Lingkungan 4, Kelurahan Aek Kanopan, Kecamatan Kuala Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Salah satu motif pembunuhan ini disebabkan karena pelaku tidak terima karena di tegur korban. Sebelumnya korban dan pelaku sempat bertemu di lahan sawit korban dan menegur pelaku yang kerap mencuri sawit milik korban. Tidak terima ditegur, pelaku kemudian menunggu korban di dekat lingkungan rumahnya dan membacok korban. Korban wafat dengan kepala dan telapak tangan terputus.
Dari beberapa sumber diberitakan pelaku merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Mengenai kebenaran status pelaku sebagai ODGJ ini, Buya Amirsyah yang asli Sumatra Utara akan memeriksa kebenarannya. “Tentang kebenaran atau tidaknya status OGDJ itu, akan saya cek,” ujarnya. (Azhar/ Nashih)