JAKARTA- Ekonomi dan Keuangan Syariah memiliki potensi dan peluang kontribusi yang cukup besar dalam memulihkan perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19. Dalam hal ini Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Maruf Amin berharap Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sebagai lokomotif penggerak pembangunan ekosistem syariah yang unggul dan berkelanjutan dapat membuka peluang dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan di bidang syariah. Sehingga, tujuan untuk memeratakan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
“Sebagai organisasi yang terbuka lebar bagi partisipasi masyarakat, MES harus mampu membangun sinergi antara pelaku usaha besar dan pelaku usaha mikro dan kecil,” ungkap Wapres pada acara Silaturahim Wakil Presiden Republik Indonesia bersama MES, Jumat (04/06).
Menurutnya, sebuah kontribusi bisa memberikan hasil maksimal apabila dilakukan secara ta’awun atau gotong royong. Oleh karena itulah, maka kerjasama antar seluruh pihak terkait yang menggeluti bidang ekonomi dan keuangan syariah sangat diperlukan.
“Kunci utama agar upaya percepatan pengembangan ekosistem ekonomi syariah ini berhasil, terletak pada sinergi dan kolaborasi terpadu antarlembaga maupun organisasi masyarakat yang menggeluti ekonomi dan keuangan syariah,” tuturnya.
“Kemitraan antar pengusaha harus terus didorong, sehingga tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat sesuai prinsip-prinsip syariah akan benar-benar terwujud,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) periode 2020-2025 dalam hal ini juga mengapresiasi kemitraan yang dibangun oleh MES, dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pertamina (Persero), dan Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai bentuk konkret implementasi pengembangan ekosistem syariah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Hari ini kita menyaksikan bukti sebuah kemitraan dibangun, yaitu sinergi dan kolaborasi untuk menggerakkan pesantren sebagai salah satu pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat secara konkret. Kehadiran Pertashop menjadi bentuk dukungan Pertamina bagi pelaku usaha dan UMKM di Indonesia, sedangkan Bank Syariah Indonesia dapat berkontribusi di dalam akses pembiayaan usahanya,” urainya.