JAKARTA— Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Nia’m Sholeh meluncurkan ‘’Penyambung Lidah Fatwa: Catatan 45 Tahun KH Asrorun Ni’am Sholeh’’.
Buku yang ditulis Azharun N itu merupakan riwayat perjalanan hidup dan catatan karier Kiai Asrorun selama berkhidmat di Komisi Fatwa MUI.
‘’Terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu menuliskan sepak terjang saya selama bekerja di komisi fatwa. Terima kasih juga pada Azharun selaku penulis buku ini yang telah melengkapinya dengan berbagai sumber dan riset yang valid,’’ ujar pria yang juga akrab dipanggil Kiai Ni’am ini pada acara ‘’Launching Buku Dinamika Fatwa 2010-2020 dan Buku Penyambung Lidah Fatwa serta Diskusi Ijtima Ulama Komisi Fatwa’’, Senin (31/5) di Hotel Millenium, Jakarta.
Selain buku Penyambung Lidah Fatwa, Kiai Niam pada kesempatan tersebut juga menerbitkan buku Dinamika Fatwa 2010-2020 yang diterbitkan Penerbit Republika. Buku ini mengupas perjalanan di belakang layar Fatwa MUI Pusat saat Kiai Niam menjadi sekretaris Komisi Fatwa.
Sedangkan buku Penyambung Lidah Fatwa membahas secara ringkas perjalanan hidup KH Asrorun Ni’am sebagai sosok penting dan ‘juru bicara’ fatwa MUI. Sebagai ‘juru bicara khusus’ fatwa, Kiai Ni’am butuh modal lebih dari sekadar juru bicara MUI yang merespons isu-isu hangat. Dia mengungkapkan perlu memilih gaya komunikasi yang responsif, cerdik dalam memilih diksi kata yang tepat, serta paham betul dengan seluk beluk fatwa MUI.
‘’Ya, harus memilih kata yang responsif sebagai juru bicara khusus fatwa. Salah-salah bicara bisa dilabrak,’’ kelakarnya.
Kiai Ni’am adalah termasuk sosok yang berhasil dalam bidang fatwa. Dia mengurusi soal fatwa mulai dari tahap drafting, pembahasan di sidang komisi fatwa, penetapan, sampai menyampaikan ke publik. Maka sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja beliau selama 10 tahun terakhir, buku ini dimuat dengan tujuan mengisahkan perjalanan hidupnya hingga sampai di tahap yang seperti sekarang ini.
Bertepatan dengan acara launching buku, umur Ki’ai Ni’am genap 45 tahun. Di sela-sela acara, Kiai Ni’am diberikan kejutan kue oleh rekan-rekan di MUI. Dengan suasana haru dan bersuka cita, ia mengucapkan doa serta rasa terima kasih pada semua partisipan yang hadir dalam acara launching buku tersebut.
’Terima kasih sekali lagi atas perhatian dari semuanya,’’ ungkapnya dengan rasa syukur. (Hurriyyati Aliyyah/ Nashih)