JAKARTA — Lantunan doa Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar dan Ketua MUI Bidang Dakwah KH. Cholil Nafis menutup rangkaian Muhasabah dan Istighosah untuk Negeri, Kamis (28/01) malam ini. Kiai Cholil memimpin doa melalui Masjid Istiqlal Jakarta, sementara Prof. Nasaruddin Umar secara virtual.
Doa tersebut dilantunkan setelah sebelumnya ada sambutan dari Ketua Umum MUI KH. Miftachul Akhyar, Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH. Ma’ruf Amin, dan seremonial Istighosah.
Sebelum doa-doa tersebut dilantunkan, saat memimpin Istighosah,Habib Nabil al Musawwa berharap mudah-mudahan Istighosah dan doa yang terlantunkan pada malam hari ini diterima Allah SWT.
“Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita pada malam hari dan menjauhkan dari segala bala bencana dari negeri ini,” ujarnya sambil mengucap lafadz Allah.
Kiai Cholil Nafis sebelum memulai doa mengatakan, doa adalah senjata kaum Muslim dan itu menjadi inti dari ibadah. Kiai Cholil melafadzkan doa yang biasa dilantunkan pascashalat rawatib. Kiai Cholil juga berdoa agar negeri ini terhindar dari segala kerusakan termasuk virus Covid-19.
Sementara itu, Prof. Nasaruddin Umar memimpin dengan melantunkan doa yang lebih khusus. Dia berdoa agar negeri ini bisa bersinergi kembali, menghasilkan energi yang kokoh dan kuat, sehingga bisa pulih seperti sedia kala. Dia berdoa semoga Indonesia terhindar dari berbagai macam perpecahan dan kontroversi yang tidak perlu. Sebab itu begitu menguras energi bangsa.
“Ampuni segala dosa dan kekhilafan yang pernah hambaMu lakukan, janganlah kesalahan dan kekeliruan kami menyebabkan terjadinya bencana dan musibah ini. Kami yakin sebesar apapun dosa dan kesalahan kami, pengampunanMu jauh lebih besar. Hanyalah Engkau yang mampu menyelematkan kami semuanya dan hanya kepadaMulah kami memasrahkan diri. Ya Allah kabulkanlah permohonan kami,” pintanya melalui doa. (Azhar/Din)