JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia hari ini resmi meluncurkan program Penggalangan Dana untuk Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSIH) di Hebron, Tepi Barat Palestina. Dalam peluncuran tersebut hadir Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir, Sekretaris Jenderal MUI Buya Anwar Abbas, jajaran Pimpinan Harian MUI Pusat, serta Pimpinan Lembaga-lembaga Filantropi di Indonesia.
Ketua Panitia Penggalangan Dana Pembangunan RSIH Hebron, KH Muhyiddin Junaidi mengungkapkan terimakasihnya atas beberapa filantropis yang sudah bekerjasama dengan MUI membangun rumah sakit Indonesia di Hebron, Palestina.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para tamu undangan dan khususnya kepada para filantropis Indonesia yang sudah siap berjihad di Palestina dalam bentuk penggalangan dana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron, Palestina,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Program Penggalangan Dana Pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron, Kamis (02/04) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Sama Internasional itu berharap, pembangunan rumah sakit yang menelan dana 98 Milyar rupiah ini akan selesai dalam waktu sesuai kesepakatan MUI dengan wali kota Hebron yaitu dua tahun.
“Mudah-mudahan proyek amal ini akan bisa dirampungkan dalam waktu yang tidak lama, sesuai dengan kesepakatan antara kami dengan wali kota Hebron, insyaAllah akan rampung dalam dua tahun,” katanya.
Kiai Muhyiddin yakin pembangunan RSIH ini akan terwujud dan menjadi kenang-kenangan bangsa Indonesia kepada Palestina. Pasalnya, menurutnya, bangsa Palestina dahulu memberikan sumbangsih dengan mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1945.
“Kami sangat optimis bahwa proyek ini bisa kita wujudkan dan akan menjadi salah satu kontribusi dan kenangan dari bangsa dan rakyat Indonesia,” paparnya.
Kiai Muhyiddin juga berharap dengan terbangunnya rumah sakit ini maka masalah internal di Palestina bisa teratasi yaitu bersatunya kelompok Hamas dan Fattah.
“Mudah-mudahan saudara kita yang Hamas dan yang Fattah bisa bersatu kembali,” pungkasnya.
Selain Peluncuran Program Penggalangan Dana, dalam kesempatan tersebut juga ada penandatanganan nota kesepahaman antara enam lembaga filantropis yaitu Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF MUI bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu), Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu), dan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Al-Azhar. (Azhar/Din)