Menginjak Usia 73, Buya Anwar Abbas: Indonesia Harus Merdeka dari Kesenjangan Sosial Ekonomi
JAKARTA — Meskipun usia Indonesia menjelang 73, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menganggap Tanah Air ini masih terjerat masalah. Menurutnya, Indonesia saat ini belum bisa dikatakan merdeka. Kesenjangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat memicu kesenjangan itu muncul dan menimbulkan berbagai permasalahan.
” Sudah 73 tahun merdeka, kesenjangan sosial ekonomi dan masih banyak rakyat di negeri ini masih miskin,” ungkapnya, Ahad, (12/08) seperti dimuat okezone.com.
“Bangsa ini masih belum mandiri ya karena masih banyak sekali hal-hal yang kita harapkan belum terwujud, ” imbuhnya.
Buya Anwar melanjutkan, masalah-masalah yang bisa ditimbulkan dari kesenjangan ekonomi dapat berupa konflik perpecahan yang beberapa kali terjadi di Indonesia. Kesenjangan tersebut merupakan pintu masuk berbagai masalah.
Konflik sosial berupa intoleransi yang muncul di tengah masyarakat selama ini, tuturnya, berakar dari kesenjangan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat. Agama, tambahnya, kerap kali hanya sebagai alasan lain yang menutup sumber konflik sebenarnya. Agama menurutnya kerap dibawa-bawa dalam pusaran konflik untuk menghimpun dukungan masa yang lebih besar.
“Konflik di Kalimantan Barat dan Ambon itu karena awal masalah kesenjangan sosial ekonomi. Tapi, kemudian agama dibawa masuk,” katanya.
Selain kesenjangan ekonomi dan sosial, masalah lain yang membuat Indonesia belum sepenuhnya merdeka karena kasus-kasus moralitas seperti narkoba.
“Masalah moralitas, seperti pornografi dan narkoba. Narkoba akan menciptakan ketergantungan. Pornografi juga akan begitu,” bebernya.
Buya Anwar berharap, pemerintah dan berbagai pihak semakin serius menangani masalah-masalah tersebut khususnya kesenjangan terlebih Indonesia saat ini sudah berusia 73 tahun.
“Masalah kesenjangan sosial ekonomi ini jangan dianggap enteng. Oleh karena itu, pemerintah harus jelas komitmennya,” katanya.
Sumber:
Okezone.com