JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkeinginan menyelenggarakan dakwah yang tetap sasaran. Untuk itulah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengadakan Pelatihan Penelitian dan Penulisan Buku Peta Dakwah di Aula Gedung MUI Kota Depok, Depok, Jawa Barat, Kamis (06/12).
Sekretaris MUI Kota Depok, Khairullah Ahyari mengungkapkan, tujuan pelatihan tersebut untuk mempersiapkan rencana penerbitan buku dakwah di Kota Depok agar tepat sasaran.
“Kami membuat penelitian dan penulisan buku peta dakwah di Kota Depok agar dalam penyelenggaraan dakwah, harus dilaksanakan dengan tepat sasaran berdasarkan data yang terukur, akurat, dan lengkap sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, bentuk peta dakwah bisa berupa bagan, diagram, dan sejenisnya yang mewujud dalam sebuah peta. Peta-peta tersebut dibuat berdasarkan kecamatan yang ada di Kota Depok. Pada masing-masing kecamatan, nanti terlihat berapa jumlah ustadz, majelis taklim, lembaga pendidikan, bahkan sampai terukur berapa jumlah pemuda di sana.
“Misal, di Kecamatan Sawangan nanti akan diketahui punya ustadz berapa, yang haji sudah berapa, punya majelis taklim berapa, ada berapa pesantren, usia produktifnya berapa,” katanya.
Dari data-data tersebut, di kemudian hari akan terungkap materi apa saja yang dibutuhkan di kawasan tertentu. Seumpama satu wilayah masih kurang dari segi akidahnya, maka penceramah di sana akan memperdalam materi tersebut saat memberikan ceramahnya.
“Kalau ternyata akidahnya yang masih kurang, kita akan rekomendasikan materi akidah diperkuat di sana. Atau pun materi lainnya yang dibutuhkan,” terang Khairullah.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, peta dakwah dibutuhkan untuk menggambarkan secara sistematis dan terperinci mengenai objek, subjek, dan lingkungan dakwah. Semua hal itu, tuturnya, harus ada di dalam peta dakwah.
“Dalam peta dakwah ini harus memenuhi berbagai unsur, mengenai tipenya, jenisnya, latar belakang pendidikan dan lain sebagainya,” jelas Idris.
Tidak hanya itu, ditambahkannya, harus pula ada kalkulasi prediksi masa depan dakwah di Kota Depok. Contoh sederhananya terkait tantangan-tantangan ideologis dalam menjalankan program dakwah di Depok.
“Semoga dengan pelatihan ini bisa menjadi satu pemahaman awal mengenai penting dan kuatnya tekad MUI Depok dalam membuat peta dakwah.” ujarnya. (Azhar/Din)