Jakarta – Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam (KPSBI) Majelis Ulama Indonesia selenggarakan Halaqah Budaya Islam Serial Musik, Kamis (31/10) di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam Habiburrahman El-Shirazy dalam kesempatan itu menyampaikan syukur atas terselenggaranya halaqah seni budaya Islam pertama serial musik ini. Musik dipilih karena ia paling dekat dengan manusia.
“Seni musik dipilih pada halaqah perdana ini karena manusia sangat sering berinteraksi dengan musik,” kata Habiburrahman yang akrab disapa Kang Abik.
Sedari kecil, kata Kang Abik, saat seorang bayi menangis, seroang ibu biasanya bersenandung shalawat atau qasidah untuk mendiamkan si anak.
Musik, menurut Kang Abik, bisa memunculkan dampak positif maupun negatif. Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam mendapat amanah dari dewan pimpinan MUI untuk menghidupkan kembali seni budaya Islam di Nusantara dan memanfaatkan musik secara positif.
“Secara isi dan (dilihat dari sisi) agama, musik ada yang positif konstruktif ada juga yang destruktif. Yang perlu dipopulerkan kembali di masyarakat adalah musik yang konstruktif,” tutup Kang Abik.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum MUI Buya Zainut Tauhid, Ketua Komisi Dakwah Kiai Cholil Nafis, musisi Senior, Dwiki Darmawan, beberapa musisi Islam seperti Snada, Justice Voice, dan pegiat musik dari berbagai daerah.(Ichwan/Anam)