JAKARTA — Pembarakan bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Limbangan, Garut yang disinyalir dilakukan beberapa oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Senin (22/10) membuat MUI ikut bersuara.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan, MUI menyesalkan kejadian itu terjadi dan merasa prihatin.
“MUI merasa prihatin dan menyeselkan kejadian pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid tersebut karena menimbulkan kegaduhan di kalangan umat Islam, ” ungkapnya saat jumpa pers di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (23/02).
Atas kegaduhan itu, MUI meminta oknum yang terlibat agar lekas meminta maaf kepada umat Islam.
“MUI meminta kepada oknum yang telah melakukan tindakan tersebut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara terbuka kepada umat Islam, ” imbuhnya.
Demi terjaganya keadaan yang lebih kondusif, MUI mengimbau semua pihak menyerahkan masalah ini kepada proses hukum yang berlaku. Semua pihak dimohon tidak terpancing berbagai provokasi yang bermunculan. Hal tersebut untuk menjaga persaudaraan sesama umat Islam dan sesama warga negara.
“MUI memohon kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak terpancing dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu agar ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan di kalangan umat serta bangsa tetap terjaga dan terpelihara, ” ujarnya.
Agar kegaduhan ini lekas mereda, MUI meminta pihak keamanan seperti kepolisian untuk bertindak cepat. MUI juga meminta kepada para tokoh-tokoh umat Islam seperti ulama, Kiai, ustadz, dan sejenisnya untuk meredakan suasana dan menciptakan kondusifitas di tengah masyarakat.
“MUI menghimbau kepada Pimpinan ormas Islam, para ulama, kyai, ustadz dan ajengan untuk ikut membantu mendinginkan suasana dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, ” katanya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Setyo Wasisto yang hadir dalam kesempatan tersebut, menegaskan bahwa polri akan bertindak profesional.
“Polri menghimbau masyarakat agar sabar dan memberikan waktu, dan polri akan bertindak profesional, ” ungkapnya.
Menurutnya, sampai saat ini sudah ada tiga orang yang diminta keterangan sebagai saksi. Tiga orang ini kemungkinan juga akan bertambah untuk diminta keterangan. Pihak kepolisian, paparnya, juga tengah menyelidiki oknum yang membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid sehingga turut memicu kegaduhan.
“Polri sudah mengambil langkah dengan meminta keterangan kepada tiga orang.” pungkasnya (Azhar/Din)