JAKARTA– Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Olimpiade Halal 2018.
Olimpiade yang berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jawa Tengah itu, diikuti sebanyak 805 Peserta dari 349 sekolah tingkat menengah atas.
Wakil Direktur LPPOM-MUI Jateng Ahmad Izzudin mengatakan, acara yang bertema ‘Halal IS My Life’ ini bertujuan mengenalkan produk halal di kalangan pelajar dan juga mengedukasi terhadap masyarakat luas.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin lebih mengenalkan produk halal kepada masyarakat, khususnya pelajar,” kata Ahmad Izzuddin, akhir pekan lalu, Sabtu (14/10).
Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji menyebutkan, dengan populasi yang mencapai 87,5 persen, Muslim Indonesia harus mendapatkan kepastian jaminan halal untuk segala yang mereka konsumsi. Bahkan, menurutnya, alat-alat kosmetik serta obat-obatan juga patut diperhatikan kehalalannya melalui sertifikasi halal.
Dia berharap olimpiade halal ini dapat menumbuhkan kesadaran berbagai pihak untuk meghadirkan produk-produk halal demi kebutuhan masyarakat. ”Masyarakat Indonesia semakin memilih produk berlabel halal. Produk yang tidak bersertifikat halal semakin ditinggalkan,” tuturnya.
Menurut Ketua Panitia Olimpiade Halal 2018 Siti Kholilah, kegiatan yang rutin digelar tahunan ini berisikan konten tentang produk halal, sertifikasi halal, serta materi keagamaan seperti fikih,Al-Qur’an, hadis, dan tarikh (sejarah). ”Materi dalam olimpiade ini berkenaan dengan yang halal halal, ini sangat menarik,” katanya.
Peserta olimpiade pertama mengunjungi web LPPOM MUI. Kemudian peserta diminta mengerjakan tugas secara daring. Peserta juga diminta membuat esai. Peserta dengan nilai tertinggi akan lolos ke babak final. Di Jawa Tengah, gelombang pertama diselenggarakan 9 oktober dan diselenggarakan kembali pada 27 sampai 2 November.
Dia mengatakan, panitia menyediakan beragam hadiah berupa umrah gratis, uang pendidikan sebesar Rp10 juta, trofi, dan sertifikat. Sementara Juara II disediakan uang pendidikan sebesar Rp8 juta, trofi, dan sertifikat. “Sedangkan juara III mendapat uang pendidikan Rp 5 juta, notebook, dan ponsel,” tutur dia.(Azhar/Nashih)