JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia (BIK Polri) menggelar Seminar Nasional Penanggulangan Bahaya Radikalisme dan Ekstremisme di Indonesia Rabu (3/10) di Hotel JS Luwansa, Jakarta.
Ketua Panitia Acara, Misbahul Ulum mengatakan, kegiatan bertepatan dengan terbentuknya Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI). Acara ini juga sejalan dengan moto MUI mengkampanyekan Islam Wasathiyah atau Islam moderat.
“Jargon ini membuat pemikiran yang tidak moderat seperti ekstremisme dan radikalisme, jihadis, takfiri, dan terorisme harus dikembalikan kepada Islam mainstream, ” ujar Wasekjen MUI ini Rabu (3/10) saat memberikan sambutan.
Wakil Ketua Umum MUI Buya Zainut Tauhid Sa’adi yang juga memberikan sambutan dalam kesempatan tersebut mengatakan, seminar ini adalah wujud MUI meneguhkan tugasnya dalam menjaga bangsa.
“MUI ingin ikut serta menyelesaikan masalah kebangsaan dan kenegaraan khususnya dalam menanggulangi ekstremisme dan terorisme di Indonesia, ” ucapnya.
Pria yang juga menjabat kepala BPET MUI ini menambahkan, seminar nasional ini adalah usaha MUI membangun landasan penanggulangan terorisme yang lebih kokoh di Indonesia.
“Seminar nasional pada hari ini adalah usaha membangun fondasi yang kokoh dalam menanggulangi terorisme di Indonesia, ” paparnya.
Wakil Kepala BIK Polri, Irjen Pol Suntana berharap, seminar ini menghasilkan pemikiran atau pandangan baru mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme.
“Wakil BIK Polri Mengharapkan munculnya konsep untuk pencegahan radikalisme dan terorisme dari seminar ini, ” katanya.
Sedangkan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ir Hamli mengaku bangga dengan adanya seminar ini.
“BNPT senang dan bangga karena MUI melakukan seminar ini yang dilakukan oleh BPET MUI,” ujarnya. (Azhar/Din)