JAKARTA – Komisi-komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah melalui perwakilannya menyampaikan hasil rumusan yang tertuang dalam peta dakwah dalam kegiatan Multaqa Du`at Nasional dan Literasi Keuangan Syariah di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (25/9).
Peta dakwah, kata Ketua Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis, merupakan kumpulan data dan informasi soal umat Islam di suatu wilayah. Nantinya, hasil data itu akan berguna dalam merumuskan strategi dakwah yang tepat karena setiap wilayah punya pendekatan dakwah yang berbeda.
“Peta dakwah itu meliputi kondisi umat Islam di Indonesia yang menjadi objek dakwah, dengan peta ini diharapkan dakwah dapat bersinergi lebih maksimal. Dari situ, juga dapat dirumuskan metode yang tepat digunakan dalam berdakwah, secara lisan, tulisan, atau praktek langsung pemberian solusi ke umat, “ kata Kiai Cholil.
Pembuatan peta dakwah, lanjut Kiai Cholil, bermula dari kegiatan rutin yang dilaksanakan MUI bersama ormas Islam tingkat daerah.
Para perwakilan Komisi Dakwah MUI daerah, lanjut Kiai Cholil, memaparkan gambaran besar peta dakwah yang telah dirumuskan dalam Multaqa Du`at Nasional sambil menyusun pedoman akademi dakwah.
“Selain membacakan hasil dari peta dakwah masing-masing daerah, Multaqa du`at ini juga akan membahas metode dan kurikulum untuk peningkatan kualitas dai untuk program Akademi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, “ jelas Kiai Cholil.
Saat paparan komisi dakwah tiap-tiap provinsi, ada catatan dan temuan penting dari tiap daerah, salah satunya hasil dari MUI Maluku Utara yang masih menemukan pemahaman masyarakat yang masih tercampur dengan animisme dan dinamisme.(Ichwan/Din)