Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat Sabtu (22/04) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Presiden hadir untuk membuka acara.
Sebelum menabuh bedug pembukaan, Presiden menyampaikan, ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun semakin baik. “Koefisien gini sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya, sedikit demi sedikit, ” katanya.
Selain itu, Presiden menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun terakhir juga menunjukan hasil yang menggembirakan. Ketika negara-negara lain di dunia sedang menghadapi perlambatan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk bagus. Bahkan masuk tiga besar pertumbuhan ekonomi dunia. “Ekonomi dunia ada pada posisi yang tidak baik. Negara kita Alhamdulillah 5,02%, ketiga dibawah India dan Tiongkok, ini patut disyukuri, ” imbuhnya.
Namun, Presiden mengatakan, perlu melihat secara detail pihak mana yang menikmati pertumbuhan itu. Beliau juga berperan agar koefisien gini yang sudah menurun, turun lebih banyak lagi.
Selain itu, Jokowi bercerita bahwa beliau kerap mengunjungi beberapa daerah. Dalam seminggu, menurutnya, beliau ke daerah bisa tiga sampai empat hari. Darisitu, Jokowi bisa melihat data riil yang ada di masyarakat.
Menurutnya, hasil pertemuannya dengan buruh tani dan nelayan kecil, membuatnya perlu melakukan reforma agraria. Beliau ingin menciptakan dua kebijakan pemerataan ekonomi melalui redistribusi aset lewat reforma agraria serta program kemitraan antara rakyat dengan pengusaha.
Ia menargetkan, dalam satu tahun, kementerian agraria dan BPN mengeluarkan 5 juta sertifikat tanah untuk rayat. Hal ini sudah dimulai di Boyolali. Tahun depan, lanjut Jokowi, Ia menargetkan tujuh juta sertifikat. Bila itu tidak terpenuhi, menteri yang bersangkutan bisa dilengserkan.
“Saya selalu bekerja memakai target, target itu yang menjadi beban menteri, bila tidak bisa dipenuhi, (menteri yang bersangkutan) bisa diganti, ” tegasnya.
Selain cerita soal reforma agraria, Jokowi juga menyampaikan tentang program kemitraan dengan pengusaha. Program ini, menurut Jokowi, adalah program win-win solution. Pengusaha yang sudah memperoleh banyak untung diharapkan tidak mengambil banyak porsi lagi. Porsi keuntungan lebih besar diserahkan kepada rakyat kecil. “Yang gede untung kecil, yang kecil dapat banyak, ” ucapnya.
Presiden berharap, program-program itu agar dibahas dalam Kongres Umat Islam kali ini. “Skemanya perlu dibicarakan secara rinci.” (Ichwan/Azhar)