Jakarta – Ketua Islamic Dakwah Fund (IDF) MUI Lukmanul Hakim mengatakan, kongres Ekonomi umat yang akan berlangsung 22-24 April 2017 di Hotel Grand Sahid Jakarta sudah menjadi agenda negara.
Lukman menyampaikan hal tersebut karena sebelumnya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menunjukkan sambutan yang baik. Tidak berhenti di situ saja, Lukman melanjutkan, Prof. Pratikno dari Sekneg juga menunjukan sambutan serupa. “Itu luar biasa. Ini dianggap menjadi agenda nasional, ” katanya dalam rapat pimpinan harian MUI, Selasa (11/04), di Gedung MUI Jakarta Pusat.
Lukman berharap kongres bertema “Arus Baru Perekonomian Indonesia” tidak dipandang dari sudut pandang negatif.
Lebih lanjut, Lukman berharap agar umat Islam menghindari pandangan yang berkaitan dengan isu rasial. Diktakannya, umat Islam akan bermitra dari sisi ekonomi dengan berbagai pihak. “Arus baru ini bukan arus berlawanan, namun kemitraan,” katanya.
Jika tetap mempertahankan pertentangan, Lukman mengatakan sama saja menghancurkan diri sendiri. “Kita bukan lagi berhadap-hadapan, kita ibarat mentimun dengan durian. Seratus juta umat Islam kan bisa dilawan dengan empat konglomerat saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kiai Abdullah Jaidi, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI yang saat itu memimpin rapat menyampaikan tujuan kongres ekonomi umat adalah untuk kemaslahatan umat. “Kongres ekonomi umat ini bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat ekonomi umat, ” tutupnya.