Kalimantan Selatan – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan bersama tokoh-tokoh dari organisasi lintas agama bertemu di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) setempat untuk membahas langkah pencegahan terorisme. Pertemuan ini menyusul aksi terorisme yang sebelumnya terjadi di Surabaya dan daerah-daerah lain hari-hari terakhir ini.
Sekretaris Umum MUI Kalsel Fadly Mansoer yang mewakili MUI Kalsel dalam pertemuan tersebut mengatakan, pertemuan ini merupakan upaya MUI mensosialisasikan fatwa terkait terorisme.
“MUI menginformasikan terkait tugas dan fungsi MUI dan juga upaya kongkrit di lapangan selama ini untuk mensosialisasikan Fatwa MUU No 3 th 2004 tentang Terorisme ke berbagai lapisan masyarakat serta lembaga pendidikan sekolah umum dan Pesantren,” katanya melalui keterangan tertulis Rabu (16/05).
Selain menyampaikan pernyataan sikap MUI Kalsel terkait Bom di Surabaya, dalam pertemuan tersebut, MUI mengusulkan masuknya tema bela negara dan penanggulangan terorisme ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Hal ini sejalan dengan hasil Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Ke-6 terkait Bela Negara di Banjarmasin belum lama ini.
“Terutama TNI, POLRI dan pemuka agama merupakan satu kesatuan visi yang utuh dalam bela negara dan melibatkan masing-masing umat yang terus berinteraksi dalam proses perdamaian, ” ungkapnya.
MUI juga mengusulkan peran dan posisi penyuluh agama sebagai pihak penting dalam memandu kerukunan beragama dan berbangsa. Selain itu, MUI l juga memberikan masukan agar ada reorientasi metode dakwah dan penyiaran agama dan penyebaran pesan-pesan damai melalui media sosial.
Sementara itu, Kapolda Kalsel Brigjen Rachmat Mulyana dalam pertemuan tersebut mengatakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peranan vital dalam menjaga kerukunan umat di masyarakat.
Dia berpesan agar tokoh masyarakat berupaya meningkatkan toleransi dan kerukunan sehingga aksi terorisme di Kalsel dapat terhindarkan. Tanpa dukungan dari berbagai elemen masyarakat, tuturnya, Polri tidak bisa meredakan aksi terorisme di tengah masyarakat.
Pertemuan tersebut dihadiri Sekjen MUI Kalsel Fadly Mansoer, Ketua FKUB Kalsel Mihran AM, Ketua PWNU Kalsel Abdul Haris Makkie, Ketua PW Muhammadiyah Kalsel Tajuddin Noor, serta jajaran pengurus FKUB Kalsel yang berjumlah 85 orang. (Azhar/Anam)