JAKARTA– Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan ta’ziyah atau belasungkawa untuk keluarga korban dan menyerukan masyarakat mendoakan polisi yang meninggal dunia di tangan narapidana terorisme (napiter).
“Kita turut berbela sungkawa atas wafatnya lima anggota Brimob,” kata Ketua Umum MUI Kiai Ma’ruf Amin di Jakarta, Jumat (11/05).
Pernyataan ini disampaikan merespons insiden bentrok di Rumah Tahanan Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Sebanyak lima anggota Brimob meninggal dunia secara mengenaskan di tangan napiter.
“Semoga arwah dan amal ibadah mereka diterima Allah SWT. Kepada mereka supaya diberikan penghargaan yang wajar, mereka adalah pahlawan bangsa dalam menjaga dan mengawal NKRI,” kata dia.
Insiden di Mako Brimob tersebut, ungkap Kiai Ma’ruf, adalah pelajaran berharga karena mengorbankan orang-orang berharga. Dia berharap, tidak ada kejadian serupa yang terjadi di masa mendatang. Kiai Ma’ruf mengusulkan pemerintah melakukan deradikalisasi dan mengevaluasi proses penanganan narapidana yang berlatar belakang terorisme. Meski langkah deradikalisasi tidak mudah, namun langkah tersebut harus tetap dilakukan.
“Mungkin sistemnya harus ada perubahan. Dalam menghadapi radikalisme kan ada kontra radikalisme, ada deradikalisasi, ada penegakan hukum, ada juga penanganan narapidananya.” kata dia.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Buya Zainut Tauhid Sa’adi juga mengajak masyarakat sama-sama mendoakan para korban.
“Mari kita bersama-sama ikut berdoa, semoga amalnya dicatat sebagai amal kebajikan dan diberikan balasan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan kekuatan,” katanya di Jakarta, Jumat.
Buya Zainut, begitu akrab disapa, juga berpesan agar seluruh masyarakat tidak terpancing atau terprovokasi terutama dengan melebarnya informasi yang berkembang di masyarakat.
Dia meminta proses penanganan masalah di Mako Brimob tersebut harus sepenuhnya diserahkan kepada aparat kemananan. TNI dan Polri diyakini akan mengatasi persoalan ini dan cepat mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Keyakinan seperti ini harus tertanam di benak masyarakat agar ketakukan dan kekhawatiran setelah insiden tersebut tidak semakin bertambah.
Dia menambahkan MUI juga meminta kepada pihak kepolisian segera memberikan klarifikasi yang valid untuk mencegah berkembangnya berita-berita palsu atau simpang siur terkait kasus ini di media sosial.
MUI, kata dia, mengapresiasi langkah Polri dan memberi penghargaan setinggi-tingginya karena Polri mengedepankan persuasi dan profesionalitas saat memulihkan keadaan di Mako Brimob seperti semula.
“MUI menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada aparat keamanan, karena kami yakin Polri dan TNI akan mampu mengatasi dan memulihkan keadaan ini secepatnya.” katanya.(Azhar/Nashih)