JAKARTA –Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan terus mengambil peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu tugas MUI adalah menguatkan komitmen kebangsaan, terutama di kalangan umat Islam.
“NKRI sudah merupakan bentuk final. Tapi masih ada kelompok-kelompok yang tidak mempunyai komitmen kebangsaan, baik dari kalangan kelompok liberalis maupun fundamentalis,” kata Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan pengarahan dalam acara ta’aruf dan pengukuhan pengurus masa khidmat 2015-2020 di kantor MUI Jalan Proklamasi Menteng Jakarta Pusat, Selasa (29/9).
Menurut KH Ma’ruf Amin, pada masa pembentukan negara Indonesia, para negarawan muslim dan negarawan sekuler telah melakukan kompromi dan mencapai kesepakatan mengenai bentuk negara Indonesia dengan Empat Pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Maka membawa dan menjadikan mereka punya komitmen kebangsaan, ini adalah tugas MUI,” kata KH Ma’ruf menanggapi usaha-usaha kelompok tertentu yang mempertanyakan kembali Empat Pilar itu.
Sebelumnya KH Ma’ruf Amin menegaskan, MUI juga akan senantiasa menjalankan tugas keulamaan dalam menjaga umat dari aliran-aliran sesat. MUI juga bertugas menjaga umat Islam dari paham dan cara berpikir yang menyimpang baik muncul dari kalangan liberalis dan fundamentalis.
“MUI juga akan menjaga umat Islam dari perilaku yang tidak Islami dan dari akhlaq yang tidak islami. Kita mendengar ada yang mengangkat kembali isu nikah sejenis dan pelonggaran minuman keras. Ini akan kita tanggapi serius,” tambahnya.
MUI juga akan menjaga umat Islam dari mengkonsumsi makanan dan produk-produk yang tidak halam melalui sertifikasi halal. Program prioritas MUI lainnya adalah pemberdayaan ekonomi dan pendidikan umat.
Ditambahkan, pada 10-13 Oktober 2015 mendatang MUI akan menggelar Rapat Kerja Nasional yang pertama. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim mari kita mulai bekerja secara ikhlas,” demikian KH Ma’ruf Amin. (*)