Majelis Ulama Indonesia melakukan penandatangan kerjasama dengan AntaraTV dan Lintasartha dalam upaya mengembangkan TV MUI dan menggelar Diskusi Publik bertema Islam di Era Informasi di Kantor MUI, Jakarta.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung berdirinya TV MUI dan berkayakinan bisa mendorong kawan-kawan untuk menjadikan TV MUI sebuah konten provider tayangan Islami yang handal sehingga bisa mewarnai pemberitaan dan proses penyiaran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Ketua Umum MUI Prof. Dr. Din Syamsuddin dalam acara penandatanganan Mou antara MUI, LKBN Antara dan PT Lintasartha
Menurutnya, Adanya TV MUI yang baru berumur dua setengah bulan, sudah mengudara dan dipirsa umat seluruh pelosok nusantara merupakan tekad semua pihak. Sungguh merupakan sebuah perjuangan yang agak nekad, namun Alhamdulillah persiapan dalam waktu yang sangat singkat dapat kita adakan.
Dengan kerjasama dengan Antara TV. TV MUI bisa melakukan tukar menukar materi penyiaran, TV MUI akan lebih banyak mengambil manfaat, nantinya MUI diharapkan bisa mengimbangi dalam memproduksi konten-konten menarik.
Din juga mengucapkan terima kasih kepada PT Lintasarta yang telah membantu MUI dan TV MUI, dengan menjadikan gedung MUI sebagai “smart building” dengan menambahkan kapasitas internet dan tentunya dukungan ini akan sangat bermanfaat.
Sementara itu, Dirut LKBN Antara Saiful Hadi menyatakan, pihaknya sebagai penyedia konten dan kantor berita milik negara, ingin mendesiminasi sejumlah berita pemerintah, daerah dan keseharian umat, serkarang ini di daerah bertumbuhan ratusan TV Lokal, belum lagi TV Kabel.
Tentu saja, berita Antara tidak akan memberitakan gossip, sehingga kita mampu memberikan berita berartabat dan mesalnya mengkritik dan menyampaikan secara langsung, Antara juga menawarkan sejumlah pelatihan-pelatihan jurnalistik kepada TV MUI.
Sementara itu, Dirut Lintasarta Arya Damar bersyukur bisa membantu TVMUI dan berharap peran serta pihaknya dapat memperkuat ukhuwwah Islamiyyah melalui dakwah. “Lintasarta membantu untuk memperkuat kecepatan internetnya melalui kabel fiber optic. Dia berharap masyarakat dunia bisa mengakses TV MUI lebih mudah dan meningkatkan ukhuwwah Islamiyah bagi kalangan umat Islam di Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, MUI TV menggelar Diskusi publik bertema Islam di era Reformasi, menghadirkan sejumlah pembicara; Wakil Ketua Komisi Infokom Prof. Dr. Ibnu Hammad, Dirut Antara Saiful Hadi, Pimred Republika Nasihin Masha dan dipandu oleh Ketua Infokom Imam Suharjdo.
Ibnu Hammad menyampaikan paparan tren informasi saaat ini yang ditandai dengan Era informasi ditandai dengan TIK yang semakin murah dan mudah mengoperasikan yang memungkinkan semua orang menjadi konsumen dan sekaligus produser informasi melalui sejumlah jejaring sosial. Kenyataan ini menjadikan TIK sebagai bagian desa global.
Di sisi lain, Dimensi kehidupan keagamaan sudah banyak berubah, Otoritas keagamaan mulai mengalami pergeseseran, banyak orang bertanya tentang agama bertanya kepada “Google.” Sehingga sumber informasi keagamaan bersaing ketat dengan sumber non-agama. Dia mengajak agar masyarakat bisa meningkatkan melek media, “Media literasi dari ukuran Islam yaitu dengan tetap berpegang pada ‘hifd addin, hifd al aql. Hifz nafs, hifz mal, Hizf annasal’,” katanya.