JAKARTA– Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menyelenggarakan mauhibah (lawatan) ke lima negara di Asia Tenggara. Lawatan yang berlangsung pada 7-9 Mei 2018 merupakan upaya MUI mengampanyekan moderasi Islam.
Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin merinci, selain Islam wasathiyyah, karena cakupannya internasional, isu lain yang akan dibahas pada mauhibah ini adalah ukhuwah Islamiah dan ukhuwah insaniyah. Keduanya penting untuk menjaga persatuan antara sesama umat Islam dan sesama manusia meskipun berbeda negara. Isu ini diangkat seiring menjamurnya kelompok radikal di berbagai negara, khususnya ASEAN.
“Sekarang yang lebih penting ukhuwah, jangan sampai negara tetangga Indonesia masuk pengaruh kelompok radikal yang sudah masuk di mana-mana” ungkap dia di Gedung MUI Jakarta Pusat, Rabu (18/4).
Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengatakan, delapan peserta akan turut serta dalam mauhibah ini. Negara tujuan lawatan yaitu Singapura, Brunai Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Di lima negara tersebut, Komisi Dakwah MUI akan mengunjungi beberapa majelis agama resmi dan perguruan tinggi Islam masing-masing negara. “Perjalan nanti akan bertemu dengan majelis ulama resmi di masing-masing negara dan perguruan tinggi Islam,” tutur dia.
Sebelumnya, Komisi Dakwah MUI juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk bekerjasama. MUI juga menemui Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia AM Fachir. Menurut Kiai Cholil, Wamenlu mengapresiasi langkah ini karena mengeratkan hubungan sosial budaya dengan negara-negara tetangga Indonesia. “Wamenlu mengapresiasi langkah ini karena menguatkan sosial budaya, ” ungkap dia.
Pasca kunjungan tersebut, ungkap Kiai Cholil, pihaknya akan mengundang beberapa pihak di masing-masing negara untuk menghadiri pembentukan dai serumpun November mendatang yang rencananya di helat di Jakarta atau Bali. (Azhar/Nashih)