Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin meminta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bisa menjadi pemberdaya ekonomi masyarakat dari bawah. Sejalan dengan gerakan inisiasi MUI berupa arus baru ekonomi Indonesia yang saat ini juga menjadi program pemerintah.
“Pembangunan ekonomi harus dibalik, bukan lagi dari atas tapi dimulai dari bawah, ekonomi umat,” ujar Kiai Ma’ruf saat
menghadiri acara pelantikan dan Rapat Kerja Nasional Pengurus Pusat MES 2018, di Jakarta, Sabtu (24/03) seperti dimuat Wartaekonomi.
Bagi Kiai Ma’ruf, pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut adalah jalan memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat yang menjadi tantanga di masa mendatang. Pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah juga untuk mendorong pangsa pasar keuangan syariah yang saat ini hanya sebesar 5% dari total pasar keuangan syariah.
Kiai Ma’ruf menambahkan, selain ditambahkan sebagai salah satu bagian financial dual system, keuangan syariah Indonesia saat ini juga disokong pemerintah. Bahkan Presiden Joko Widodo mengetuai langsung Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
“Diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” ucap Kiai Ma’ruf.
Senada dengan Kiai Ma’ruf, Ketua Umum MES Wimboh Santoso, merasa saat ini MES harus berkiprah lebih baik lagi. Mengingat usia MES sudah 17 tahun yang artinya sudah dewasa dalam berpikir dan melangkah.
“Yang jelas, keberadaan MES harus bisa dirasakan denyutnyaa bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Wimboh.
Jajaran pengurus baru MES yang dilantik antara lain KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pembina MES, Jenderal Moeldoko sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina MES, Wimboh Santoso sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Perry Wajiyo sebagai Ketua Dewan Pakar MES, serta Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram sebagai salah satu anggota Dewan Pembina.
Sumber: WartaEkonomi