JAKARTA –- Setelah proses panjang sejak April 2017, Penutupan Audit Eksternal Sistem Managemen Mutu Majelis Ulama Indonesia berdasarkan ISO 9001:2015 berhasil dilaksanakan pada Selasa (20/3) di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Kiai Ma`ruf, pihaknya ingin agar pengelolaan managemen Majelis Ulama Indonesia itu menggunakan standar yang seharusnya, sehingga tata kelola organisasi internal menjadi lebih rapi dan tertata.
Jika di luar MUI sudah dikenal baik oleh masyarakat dan diapresiasi banyak pihak, kata Kiai Ma`ruf, di dalam MUI sendiri harus terus berbenah.
“Back office harus sama baiknya dengan front office, “ kata Kiai Ma`ruf dalam rapat penutupan ISO.
Prinsip MUI menggunakan ISO sebagai standar, menurut Kiai Ma`ruf, adalah untuk peningkatan berkelanjutan, dan MUI bisa menjadi organisasi Islam pertama yang bersertifikasi internasional dalam memberikan pelayanan kepada umat Islam dan dapat memberikan dorongan ke organisasi Islam lainnya untuk bersertifikat ISO.
“Prinsip kami adalah al-Ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah, “ terangnya.
Region Manager WQA untuk Indonesia, Novian AP, menyatakan selamat kepada Majelis Ulama Indonesia atas kelulusannya melaksanakan manajemen mutu dalam audit external yang berlangsung sejak Senin (19/3).
“MUI lulus dengan empat catatan perbaikan, dan WQA akan merekomendasikan MUI mendapatkan ISO 9001:2015,” imbuh Novian.
Lebih lanjut, untuk menjaga kualitas manajemen organisasi setelah ISO, Dewan Pimpinan MUI telah sepakat untuk membuat biro khusus untuk mengontrol pelaksanaan ISO dalam organisasi MUI.
“Untuk memastikan penerapan ISO berkepajangan, Rapim telah setuju membentuk biro quality assurance, “ kata Buya Anwar Abbas, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia. (Ichwan/Din)