TANARA– Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) meresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) An-Nawawi di Pesantren An-Nawawi, Tanara, Banten.
Jokowi berharap BWM ini akan mampu menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan perbankan. “Karena, kalau mau pinjam ke bank harus punya agunan dan administrasi bertumpuk-tumpuk, baru bisa ke bank, “ kata Jokowi, Rabu (14/3).
Dalam kesempatan itu, Jokowi melihat langsung aktivitas BWM dengan nasabah. Ada sebuah maotivasi dari ibu-ibu untuk menambah penghasilannya dan dilakukan secara bertahap.
“Aktivitas ini sangat baik, ada pengajiannya, ada ikrar, dan kelompok tanggung, dan ada potensi besar yang bisa digali dari wakaf ini,” ungkap Jokowi.
Sebelumnya, selain BWM secara terpisah Jokowi juga pernah meresmikan LEU Mart, ritel konsiyasi modern yang akan mendistribusikan produk UMKM dari masyakat binaan BWM. Pada 2018 ditargetkam 1.000 gerai terealisasi di Jabodetabek.
Ketua Umum MUI KH Ma`ruf Amin merasa beryukur dengan program BWM dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pesantren yang merupakan basis ekonomi umat . “Kita bersyukur presiden merespons aspirasi umat dengan peluncuran BWM di pesantren, ” kata Kiai Ma`ruf dalam sambutannya, Rabu (14/4), di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Banten.
Pondok Pesantren An-Nawawi sendiri, kata Kiai Ma`ruf, merupakan lembaga pusat //tafaqquh fiddin,// dengan konsentrasi fikih muamalat dan asuransi. Dengan adanya BWMdi dalam pondok pesantren, akan memudahkan para santri praktik keuangan syariah.
“Lembaga keuangan syariah mikro dalam pesantren akan menjadikan santri tidak hanya paham teori muamalat tapi juga praktik sistem kerja keuangan syariah, ” imbuh Kiai Ma`ruf.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, BWM diharapkan menjadi akses pembiayaan usaha masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal. Sebanyak 20 BWM di pesantren akan ditargetkan sebagai proyek percontohan.
Dia menyebutkan BWM ini memprioritaskan rakyat kecil, mereka yang tak ada jaminan dengan maksimal pinjaman Rp3 juta dan pinjaman perdana Rp1 juta. “BWM akan fokus pada dukungan pembinaan keahlian dan kualitas produksi sehingga meningkat hasilnya, ” tutur Wimboh.
Wimboh berharap Program BWM dapat menjadi akselerator pengembangan keuangan syariah di masyarakat. OJK resmi meluncurkan BWM di tiga wilayah, Surabaya, Cirebon, dan Serang. Ini dengan harapan dapat mendukung pengembangan ekonomi syariah jangka menengah panjang dan berkesinambungan.(Ichwan/Nashih)