JAKARTA–Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Manusia (LPLH SDA) MUI bekerja sama dengan UNICEF mengadakan seminar bertema Manajemen Kesehatan Menstruasi dalam Perspektif Islam, Kamis (26/01) di Kantor MUI Jl. Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat. Seminar ini di hadiri beberapa organisasi perempuan. Antara lain, Muslimat NU, Wanita PUI, Wanita Syarikat Islam, Salimah,dan PP Persis.
Pembicara seminar ini adalah Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga, Dr. Nonon Saribanon, dari LPLH SDA MUI, Dra. Hj.Mursyidah Thahir, MA, anggota Komisi Fatwa MUI dan Reza Hendrawa, spesialis sanitasi UNICEF.
Prof. Amany membuka seminar dengan mengajak kaum muslimah modern harus memiliki kecerdasaan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan kesehatan, hingga kecerdasaan berpenampilan. Untuk itu, Amany menambahkan, selayaknya muslimah membuka diri terhadap berbagai arus informasi positif.
Di India dan beberapa negara di Afrika, menurut Amany, perempuan yang sedang menstruasi diasingkan di luar rumah sampai haid selesai. Darah haid memang mengandung kuman dan najis, tetapi tidak berarti wanita yang sedang haid badannya menjadi najis. “Wanita yang mengalami mentruasi tidak harus dijauhi,” kata Amany. (Materi Prof. Amany bisa di klik)
Nonon Saribanon menekankan pentingnya kebersihan dalam Islam yang bersumber dari iman. “Namun kita sering luput memberi pehaman kepada putri putri kita,” kata Nonon. Imam Syafii ketika melihat anak laki-lakinya sudah baligh,maka ia memberitahu pemahaman tentang baligh. Begitu pula anak perempuan harus diberi pemahaman tentang menstruasi. “Mari memulai sejak dini, memberitahukan bahwa setiap putri kita memasuki usia haid, umur 9 tahun, ajarkan untuk memberitahu kepada orang tua,” kata Nonon. (Materi bisa di-klik).
Mursyidah Thahir, anggota Komisi Fatwa MUI, menandaskan, kualitas manusia masa depan tergantung managemen kesehatan menstruasi saat ini. (Materi bisa di-klik). Reza Hendrawan menjelaskan penelitian UNICEF yang dilaksanakan pada 1402 responden di 16 sekolah pada 4 provinsi di Indonesia. Bahwa ketidakcukupan pengetahuan tentang menstruasi, siklus mentruasi dan Managemen Kesehatan Menstruasi (MKM), berakibat pada kurangnya persiapan pada saat menstruasi pertama, miskonsepsi tentang pembuangan sampah pembalut, kurangnya pengetahuan tentang bagaimana mengelola menstruasi yang aman di sekolah. (Materi bisa di klik)
Penulis : Aida Mardatillah, Editor : Iroh Siti Zahroh