Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin yang didampingi Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Arorun Niam menyampaikan taushiyah di hadapan ribuan warga Indonesia di Taiwan, Ahad (15/10).
Dalam taushiyahnya Kiai Ma’ruf menekankan pentingnya istiqamah dalam beragama, di manapun berada. Kepada warga Indonesia di Taiwan, diingatkan juga bahwa dalam memahami ajaran agama Islam harus melalui sumber yang tepat.
“Beragama itu harus melalui guru. Islam sudah memberikan panduan keagamaan yang perlu dipegangi. Belajar agama jangan hanya melalui internet. Bisa bahaya. Belajar agama itu dari Ulama,” pesannya di hadapan warga negara Indonesia di Taiwan.
Lebih lanjut Kiai Makruf menegaskan pentingnya berjamaah. Pada hari kiamat nanti, orang-orang akan dibangkitkan dan digiring secara berkelompok. Kelompok orang beriman dan kelompok orang kafir. Di sinilah pentingnya berjamaah dalam beragama.
Ditambahkan, salah satu manhaj beragama yang harus dipedomani adalah tawassut dan tawazun atau moderat dalam memahami dan menjalankan ajaran agama. Umat Islam tidak boleh kaku dan bersifat tekstualis, serba haram dan kafir.
Sebaliknya, umat Islam tidak boleh liberal dan menafsirkan agama hanya demngan akal, yang kemudian melahirkan ajaran yang permisif, serba boleh, sehingga membongkar norma agama.
Acara istighatsah dan tabligh akbar juga dihadiri oleh Wakil Kepala Dagang dan Ekonomi Indonesia Siswadi, Sinchung Halal for Taiwan, dan juga ketua Taiwan Muslim Association Mr. Yasin.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam Sholeh dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengimplementasikan semangat persaudaraan atau ukhuwwah Islamiyyah.
“Ribuan orang berkumpul di sini bisa jadi sebelumnya tidak saling kenal. Tapi ikatan keislaman bisa menyatukan kita. Ini harus dipupuk. Kehadiran Mr Yasin, sebagai orang asli taiwan, Ketua Komunitas Muslim Taiwan yang minoritas, tiada lain sebagai wujud ukhuwwah islamiyyah,” katanya. (Anam)