Majelis Ulama Indonesia dan StarVision menandatangani nota kesepahaman pembuatan Film yang mengangkat tokoh Buya Hamka di Kantor MUI Jakarta. Tokoh Buya Hamka dipilih karena kapasitasnya sebagai Ketua MUI pertama dan menyebarkan nilai-nilai kejuangannya pada generasi mendatang.
“Saya menyambut baik kerjasama ini dan berharap Film ini dapat diputar di bioskop-bioskop pada perayaan Idul Adha tahun depan,” kata Ketum MUI Din Syamsuddin di kantor MUI, Menteng Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Sementara itu, Dirut StarVision Chand Parwes mengaku senang membuat film ini, karena Buya adalah sosok idolanya, dan ini adalah amanat yang besar baginya. Setelah penanda-tanganan ini, dia sudah bisa mulai bekerja untuk menyusun bagian mana yang menarik dari Buya Hamka. “Nantinya, StarVision akan dibantu keluarga Buya Hamka yang mengenal Buya. Diharapkan apa yang menjadi cerita nanti adalah bagian yang unik dan dibutuhkan untuk menjadi bagian dari pencerahan,” katanya.
Menurutnya film ini harus menjadikan tontonan yang memikat, menyenangkan dan mencerahkan. Ada sisi-sisi romantisme dan kemudian menjadikan Buya sebagai seorang autodidak. Perwes juga berharap, film ini bukan hanya tontonan seperti dokumentasi, agar nantinya penonton bisa ikut haru, senang dan kagum, dan saat pulang dari bioskop bisa membawa pesan positif dari aura sosok Buya.
Sementara itu, Yusron Rusydi, cucu Hamka yang tergabung dalam tim pembuatan film menyebut, sosok Buya saat ini bukan hanya milik keluarga, tetapi sudah menjadi milik umat. Dia menyampaikan, isi filmnya akan banyak mengambil inspirasi dari buku yang dikarang Buya sendiri, “Karya-karya Buya selalu mengedepankan rasa cinta dalam kehidupan sehari-hari yang berujung kepada Allah,” katanya.
Film ini juga akan berangkat dari ketokohan Hamka yang konsisten, Buya yang toleran dan menempatkan akidah berada di atas segalanya. “Buya tidak mengkafir-kafirkan, tetapi justru menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamiin,” katanya.