Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara resmi membuka Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-5 yang berlangsung di Pondok Pesantren At-Tauhidiyah, Cikura, Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/6).
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, dan Ketua Umum MUI Din Syamsudin, serta para pimpinan ormas dan akademisi Indonesia.
JK mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang damai, dan mempunyai toleransi yang tinggi. “Kita sebagai bangsa yang damai, mempunyai toleransi yang tinggi, harus terus dapat memelihara dan menjaga kedamaian. Bangsa yang maju akan dicapai jika berjalan bersama-sama dengan keadilan dan upaya yang baik,” tuturnya.
Dalam sambutannya, JK menyinggung berbagai persoalan umat lainnya, baik yang bersifat international seperti berbagai persoalan yang dihadapi umat di Timur Tengah dan Rohingya, maupun nasional seperti masalah radikalisme, ekonomi umat hingga persoalan kemakmuran masjid.
Lebih lanjut JK menegaskan bahwa Indonesia dengan sikap kebangsaan selalu menjunjung tinggi persatuan, saling menghargai, perdamaian dan toleransi antar umat beragama. Sikap persatuan dan perdamaian inilah yang patut disyukuri dan harus disampaikan kepada dunia bahwa Indonesia negara damai.