Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyatakan, isu-isu kontemporer yang sedang dibahas dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia V akan menjadi produk hukum Islam berkedudukan tinggi. Pasalnya, di forum ini berkumpul utusan komisi fatwa seluruh Indonesia.
“Forum ini punya maqam yang tinggi,” kata Din dalam sambutannya di pembukaan Ijtima Ulama yang berlangsung di Pondok Pesantren Attauhidiyah, Tegal, Jawa Tengah, Senin (8/6). Pertemuan para ulama ini diikuti oleh anggota Komisi Fatwa MUI dari pusat dan daerah sehingga keputusan yang dibuat nantinya akan memiliki kredibilitas yang baik serta bermanfaat.
Din mengatakan, pertemuan para ulama ini diharapkan dapat memberikan pencerahan lewat sejumlah fatwa yang dikeluarkan Komisi Fatwa MUI. “Fatwa diharapkan (bersifat) tanwiriyah, mencerahkan menuju perbaikan atau islah,” tegasnya.
Hasil Ijtima Ulama Komisis Fatwa MUI ini merupakan perwujudan dan tanggungjawaban MUI terhadap permasalahan bangsa. Ada kompleksitas dari masalah-masalah yang dihadapi umat Islam dunia menghadapi masalah seperti krisis pangan, keuangan, dan moral, dan tentu juga dampaknya bagi rakyat Indonesia ini.
Din menambahkan, ada salah satu isu pembahasan fatwa sangat menarik dan akan memiliki efek yang besar, yaitu hukum pemimpin ingkar janji terhadap janjinya saat kampanye.