Kementerian Agama telah mengirim satu tim ke Kabupaten Tolikara, Papua, untuk mencari akar masalah peristiwa serangan ketika warga sedang melaksanakan Salat Ied itu.
Menteri Agama Lukman Hakim Saefudding mengatakan, selain mengirim tim khusus ini dia juga akan terus melaskukan rapat koordinasi terbatas dengan beberapa menteri, Kapolri dan Panglima TNI.
“Kami sudah lakukan rapat koordinasi terbatas tingkat nasional dengan Menkopolhukam yang dihadiri Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI, Kemendagri. Pemerintah akan menegakan hukum. Jadi pihak yang terbukti sebagai pelaku tindak kekerasan dan pengrusakan itu akan diselidiki dan diproses hukum,” ujar Lukman di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (19/7) malam.
Selain akan terus menyelidiki dalang dibalik musibah Tolikara, pemerintah juga siap merehabilitasi semua bangunan yang habis terbakar dalam insiden yang terjadi Jumat (17/7) itu.
Selain itu, Menteri dari PPP itu juga berjanji akan segera mengembalikan kedamaian antar umat beragama di Tolikara paska terjadinya musibah saat hari raya Idul Fitri tahun ini.
“Pemerintah akan merehabilitasi bangunan fisik yang terbakar, juga yang korban luka. Kemudian adalah bagaimana mengembalikan kehidupan kerukunan umat beragama ini. Kita akan mengintensifkan pertemuan-pertemuan dialogis tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah setempat,” kata Lukman.
Rapat koordinasi ini juga mengeluarkan sejumlah langkah antara lain bahwa pemerintah menyesalkan kejadian itu dan mengharapkan tidak akan terulang kembali, situasi dan kondisi di Tolikara sudah kondusif, aman dan terkendali.
Selain itu semua pihak yaitu pemda, tokoh agama, tokoh adat dan aparat keamanan sepakat membangun kebersamaan menuju kedamaian di Kabupaten Tolikara.
Polri disebutkan akan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku dan aktor intelektual di balik kejadian Tolikara itu dan juga menyelidiki tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Sekelompok orang tak dikenal menyerang warga yang hendak melaksanakan Salat Idul Fitri.
Penyerang lantas membakar beberapa bangunan rumah dan kios yang lokasinya sangat dekat dengan musala sehingga musala yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tolikara ikut terbakar.
Polisi menembak tiga pelaku serangan yang tidak mengindahkan peringatan petugas.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah mendatangi tempat kejadian perkara di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara pada Minggu (19/7).
Badrodin menegaskan, pelaku pembakaran kios dan musala serta pelaku penembakan akan diproses secara hukum.
Hingga saat ini, tim penyelidik dan penyidik dari Polda Papua telah memeriksa 15 orang saksi untuk kasus pembakaran, serta lima orang saksi untuk insiden penembakan. (yns/cnn indonesia)