GARUT— Ketua Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Zubaidi menilai paham Islam Wasathiyah sangat penting dalam mengukukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
Hal ini disampaikan Kiai Zubaidi dalam Halaqah Islam Wasathiyah yang digelar oleh MUI Kabupaten Garut, di Pendopo Kabupaten Garut, Ahad (9/7/2023).
Kiai Zubaidi mengatakan, bangsa Indonesia perlu bersyukur karena masih tegaknya NKRI di tengah masih bergolaknya beberapa negara Islam saat ini.
“Kekuatan kita sebagai bangsa yang plural, dan mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam koridor NKRI adalah karena bangsa Indonesia memiliki sikap yang wasathiyah,” ujarnya.
Kiai Zubaidi menerangkan, sikap wasathiyah merupakan sikap yang moderat dan selalu mencari titik temu (kalimatun sawa) dalam penyelesaian masalah.
Hal ini, lanjut Kiai Zubaidi, sebagaimana telah dipraktikkan para pendiri bangsa dalam merumuskan bentuk dan dasar negara ini, yakni NKRI dengan dasar Pancasila.
Apalagi, akhir-akhir ini kembali mencuat gerakan-gerakan yang dapat merongrong NKRI dan Pancasila. Oleh karenanya, dia mendorong agar bangsa Indonesia khususnya umat Islam sebagai mayoritas penduduk, dapat mengaplikasikan paham Islam Wasathiyah.
“Islam Wasathiyah harus dipahami secara detail oleh umat Islam agar cara memandang bangsa ini dapat dilakukan secara integral, sehingga tidak terjebak pada pada pemahaman kalau negara ini belum negara Islam belum sempurna,” ungkapnya.
Menurutnya, Islam tidak mewajibkan satu bentuk pemerintahan, tetapi umat Islam diberikan kelonggaran untuk membentuk organisasi negaranya berdasarkan kemaslahatan di wilyahnya masing-masing, juga atas keputusan bersama.
Adapun ciri-ciri dari Islam Waasathiyah sebagaimana dalam Taujihat Islam wasathiyah, memiliki 10 karakteristik, yaitu: tawasut (pertengahan/jalan tengan), tawazun (seimbang), adalah (adil, lurus), syura (musyawarah), musawah (persamaan dearajat kemanusiaan), tasamuh (toleransi), aulawiyah (prioritas), islahiyah (memperbaiki), tathowwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif), tahadur (berkeadaban).
Hadir dalam kegiatan tersebut KH Cholil Nafis, Ketua Umum MUI Kabupaten Garut KH Sirojul Munir, Kabag Kesra Pemprov Kab Garut, perwakilan Densus 88 dan Forkopinda Kab garut. (Sadam, ed: Nashih)