Makassar, muisulsel.or.id – Ketua umum Majelis Ulama Indonesia Prof Dr KH Nadjamuddin AS, MA, menekankan aspek pemahaman saat menjadi pemateri pada dialog dai kebangsaan.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pengukuhan pengurus wilayah Majelis Dai Kebangsaan Provinsi Sulawesi Selatan, yang sekaligus dirangkai dialog dai kebangsaan yang di adakan oleh kanwil Kemenag Sulsel di hotel Bestwestern Plus Makassar, pada hari Sabtu, 24 Juni 2023.
Menurut Prof Nadjamuddin, Islam itu sangat moderat, hanya oknum-oknum yang menyampaikannya yang tidak moderat. Pada prinsipnya seluruh agama itu cinta pada perdamaian, terlebih agama Islam itu sangat cinta damai.
“Islam itu bukanlah kepintaran dalam hal berbicara, akan tetapi Islam itu adalah bagaimana memahami agama dengan mengkaji suatu ayat atau hadis dan mengetahui bagaimana asbab musababnya,” ujar ketum MUI.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa hadis tentang pencegahan kemungkaran itu terbagi dalam tiga hal, yang pertama pencegahan dengan kekuatan atau kekuasaan itu adalah tugas pemerintah dan TNI Polri selaku pihak yang berwenang, sedangkan yang kedua adalah mencegah dengan lisan yang menjadi tugas seorang ulama dan para dai, tandas Rais Syuriyah NU Sulsel ini.
Sedangkan yang terakhir kata Prof Nadjamuddin, adalah dengan diam saja adalah bahagian masyarakat umum yang cukup menyampaikan saja kepada pihak yang berwenang tanpa melakukan tindakan-tindakan yang bukan haknya, terlebih jika melampaui batasnya.
Salah satu tugas dari MUI adalah menjadi mitra pemerintah, sehingga jika ada suatu hal-hal yang bertentangan dengan akidah maka MUI menggandeng pemerintah dan aparat dalam memberantasnya dan memberikan tindakan.
Sementara itu, Kolonel Inf Indra Kurniawan, SSos selaku perwakilan Kodam XIV/Hasanuddin saat memberikan materinya tentang wawasan kebangsaan menjelaskan bahwa TNI dengan hadirnya Bhabinsa, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal memberikan keamanan yang berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas dari Polri.
Namun demikian, akan menjadi sangat bermanfaat lagi jika para Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas ini dibekali dengan ilmu agama yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat terlebih mereka telah dibekali wawasan kebangsaan.
“Salah satu dampak dari masyarakat yang berkarakter plural adalah rentan terhadap disintegarasi, sehingga dalam komunitas masyarakat itu potensi konflik itu pasti ada. Oleh karenanya salah satu cara untuk mencegah potensi konflik itu adalah dengan cara paksa, dan cara lainnya dengan akulturasi budaya,” ucap perwira TNI AD asal Padang ini.
Dialog kebangsaan ini diawali dengan pengukuhan Majelis Wilayah Dai Kebangsaan yang dikukuhkan oleh Dirjen Binmas Kementerian Agama RI yang dihadiri oleh seluruh Kakan Kemenag di lingkup Provinsi Sulsel.
Turut hadir dalam pengukuhan dan dialog tersebut perwakilan dari Polda, perwakilan dari NU wilayah dan penyuluh-penyuluh agama se Sulawesi Selatan.
Kontributor: Nur Abdal Patta
The post Ketum MUI Sulsel Tekankan Ini saat Mengisi Dialog Dai Kebangsaan appeared first on MUI Sul Sel.