Makassar, muisulsel.or.id – Ketua umum MUI Sulsel AG. Prof. Dr. Nadjamuddin Abd. Safa berpesan kepada seluruh Jemaah Calon Haji (JCH) yang telah berangkat beberapa waktu yang lalu, untuk embarkasi Makassar yang telah terbang menuju tanah haram.
Perlu diketahui bahwa penerbangan kloter untuk embarkasi Makassar yang dimulai dari kloter pertama sampai dengan kloter 44 telah memberangkatkan hampir 17.000 total seluruh jamaah, dengan perincian jumlah jamaah sebanyak 16.676 orang, dan petugas kloter sebanyak 212 orang official.
Dalam hal ini Ketua umum MUI Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin AS, MA, berpesan kepada seluruh jamaah agar hendaknya menjaga kesehatan selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini khususnya CJH asal Sulawesi Selatan itu di dominasi oleh jamaah lansia (lanjut usia) sehingga Prof Nadjamuddin mengatakan agar sebaiknya para lansia ini di dampingi oleh keluarga terdekatnya.
“Pelaksanaan ibadah haji ini membutuhkan tenaga atau pisik, sehingga para CJH yang berusia lansia ini diharapkan agar pendampingnya lebih memperhatikan mereka.
Rais Syuriyah PW NU ini pun mengatakan agar para jamaah tidak terlalu melakukan hal-hal yang dianggap tidak begitu perlu, oleh sebab pelaksanaan haji ini ditandai dengan wukuf di arafah, tanpa wukuf maka haji seseorang tidaklah sah atau bahkan belum dikatakan sudah haji.
“Terkadang juga ada jamaah yang ingin berulang-ulang melaksanakan umrah sementara pelaksanaan wukuf belum dilakukan sehingga tenaga dan pisik telah terkuras terlebih dahulu, yang bisa menyebabkan kurang sehat pada saat pelaksanaan wukuf,” imbuhnya kepada awak media.
Ketum MUI pun berharap kepada para jamaah dengan kondisi cuaca di Arab Saudi sedang musim panas saat ini, agar hendaknya janganlah dulu terlalu banyak keluar untuk hal-hal yang tidak terlalu penting atau tidak terlalu berkaitan dengan ibadah, agar kondisi kesehatan dapat terjaga serta memperbanyak minum air putih.
Lebih jauh Prof Nadjamuddin menganjurkan terkhusus kepada jamaah perempuan yang masih produktif, apabila telah melakukan lontar untuk sekiranya bersegera menuju mekah untuk melaksanakan tawaf ifadah. Oleh sebab tawaf ini mereka haruslah dalam keadaan suci karena menjadi rukun haji.
“Melakukan tawaf ifadah itu wajib dalam keadaan suci bagi perempuan, berbeda dengan melontar itu boleh walaupun dalam keadaan datang bulan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan agar setelah melontar agar segera menuju mekah, dan setelah tawaf kemudian kembali untuk melanjutkan lontar dan bermalam di Minah minimal dua malam,” jelas Kyai lulusan Al Azhar Mesir ini.
Selanjutnya ia mengatakan agar pada saat bertolak dari arafah agar menyiapkan makanan dan minuman diatas bus selama dalam perjalanan. Walaupun jaraknya cukuo dekat, namun dengan penuhnya manusia sehingga menyebabkan kemacetan dijalan dan sebaiknya yang paling diutamakan, menurut Prof Nadjamuddin ini adalah persediaan air minum yang banyak karena air itu multi fungsi.
Kalimat terakhir yang disampaikannya adalah senantiasa menjaga kondisi pisik dan menghindari hal-hal yang tidak terlalu penting sebelum pelaksanaan wukuf, dan semoga seluruh jamaah CJH dilancarkan ibadahnya.
Kontributor: Nur Abdal Patta
The post JCH Embarkasi Makassar Telah di Tanah Haram, ini Pesan Ketum MUI Sulsel appeared first on MUI Sul Sel.