JAKARTA—Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indeonesia (MUI), Buya Anwar Abbas kembali mengajak seluruh //stakeholders// perekonomian umat untuk memperhatikan ekonomi bawah, yakni usaha mikro dan ultramikro.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Silaturrahim Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI dengan Stakeholders di Hotel Mercure Jakarta Batavia pada Sabtu (27/5/2023).
Buya berusaha mengajak stakeholders terkait berpihak kepada perekonomian umat yang menghawatirkan.
“Tugas kita adalah menciptakan keadilan, yang namanya ekonomi syariah itu kan intinya keadilan. Rakyat yang sudah sejahtera itu yang di atas dan yang menengah, yang di bawah itu, maaf (belum),” Kata Buya Anwar di Jakarta (27/5/2023).
Buya sering mengingatkan bahwa usaha mikro dan ultramikro sering kali tidak mendapat perhatian dari kebijakan pemerintah dan keuangan perbankan.
Menurut Buya, yang diperhatikan negara hanya usaha besar (0,01 persen) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) (menengah 0,09 persen dan kecil 1,22 persen).
Sedangkan sisanya, sebanyak 98,68% pelaku ekonomi adalah usaha mikro dan ultramikro. Hal tersebut yang dikhawatirkan Buya Anwar karena kebijakan ekonomi dan pendanaan perbankan negara tidak memperhatikan mereka.
“Saya minta untuk dibagi tiga aja deh dunia ekonomi kita. Usaha atas satu, usaha menengah-kecil satu, usaha mikro dan ultramikro satu. Jadi tiga kelompok ya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Buya Anwar mengajak stakeholders bersatu bagaimana nilai dan prinsip kesyariahan ekonomi bisa berpihak kepada rakyat bawah.
“Bersatu maka kita akan kuat, kalau kita kuat kita akan menang, dan kalau kita menang ya tentu kita bisa mengimplimentasikan ajaran agama, yaitu Islam menjadi rahmatan lil alamain,” paparnya.
Kegiatan silaturahim DSN-MUI ini diikuti oleh sejumlah asosiasi dan perkumpulan. Di antaranya Perkumpulan Bank Syariah Indoensia (Asbisindo), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Selanjutnya adalah Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia, Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (Mukisi), Perhimpunan BMT Indonesi, Dewan Standar Akuntasi Syaraiah Ikatan Akuntan Indonsia (IAI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Ikatan Ahli Ekonomi Syariah (IAEI).
Hadir pula memberikan sambutan Kepala Biro Manajemen Resiko, Kepatuhan, dan Tata Kelola Lembaga Penjamin Simpanan, Bapak Arinto Wicaksono, Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah OJK, Bapak Bambang Widjanarko, Direktur DEKS Bank Indonesia, Ibu Ita Rulina, dan Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiyaan, dan Resiko Menteri Keuangan RI, dan Bapak Suminto. (A Fahrur Rozi, ed: Nashih)