JAKARTA- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang didukung Kementerian Agama (Kemenag) dan Baznas mengelar konferensi pers jelang pengumuman Anugerah Syiar Ramadhan 2023.
Konferensi pers tersebut digelar di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) pada Jumat (26/5/23).
Dalam Konferensi Pers tersebut, Wasekjend MUI Bidang Infokom MUI, KH Asrori S Karni menyampaikan penganugerahan yang akan diberikan kepada lembaga penyiaran merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
“Anugerah Syiar Ramadhan ini bagian dari rangkaian atensi MUI pada program penyiaran Ramadhan. Rangkaian itu dimulai dari pra Ramadhan bersama KPI yang memberikan peringatan, kemudian motivasi dan dorongan kepada lembaga penyiaran agar komitmen pada program Ramadhan yang sejalan dengan spirit Ramadhan,” ujar dia.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa ada kesinambungan antara pemberian Anugerah Syiar Ramadhan dengan pemantauan yang berisi evaluasi.
Dia juga memberikan apresiasi kepada lembaga penyiaran, baik televisi maupun radio yang telah memberikan tayangan yang baik.
“Kami melihat dan merasakan effort yang luar biasa, kesungguhan yang serius dan kreatif dari lembaga penyiaran untuk terus menerus menyemarakkan program yang edukatif, tontonan yang sekaligus memberikan tuntunan, dan tentu kami menyampaikan apresiasi, dan semoga ke depan terus berkembang ke arah yang lebih baik,” tutur dia.
Dia menyaksikan menyaksikan spirit yang luar biasa, dan daya kreatif yang luar biasa dari teman-teman lembaga penyiaran untuk mengisi program Ramadhan dengan berbagai macam model dan kategori. Dari yang sifatnya tausiyah, sampai program-program kreatif yang mengangkat kehidupan keagamaan yang inspiratif mulai dari skala lokal hingga skala global,” kata dia di hadapan rekan-rekan media saat konferensi pers.
Selaras dengan hal tersebut, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ubaidillah, juga memberikan apresiasi kepada kepada tayangan dan siaran yang telah menyumbang suasana kekhusyukan ibadah selama Ramadhan.
“Ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat. Karena tahun ini saya lihat banyak sekali tayangan-tayangan di TV, maupun siaran di Radio yang menyumbang suasana kekhusyukan ibadah puasa. Baik program kultum, ceramah, liputan ramadhan, baik soal kuliner maupun fashion, sinetron, dan juga pencarian bakat,” kata dia.
Dia menambahkan dengan adanya Anugerah Syiar Ramadhan yang diberikan kepada beberapa program diharapkan memberikan spirit pada lembaga penyiaran untuk dapat mengembangkan kreaktivitasnya. (Dhea Oktaviana, ed: Nashih)