JAKARTA— Persiapan Anugerah Syiar Ramadhan (ASR) 2023 kerja sama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memasuki tahapan akhir.
Senin (22/5/2023) kemarin, Dewan Juri yang terdiri atas unsur Kementerian Agama, KPI, MUI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Organisasi Kemasyarakatan melakukan penilaian untuk menentukan nomine dan pemenang ASR 2023.
Sebanyak 147 program siaran Ramadhan dari 17 lembaga penyiaran televisi dan 156 program siaran Ramadhan dari 102 lembaga penyiaran radio mengikuti seleksi untuk memperebutkan 15 kategori program yang diperlombakan dalam ASR 2023.
Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, saat membuka rapat dewan juri mengatakan, penilaian Tim Juri ikut mendorong upaya peningkatan kualitas siaran khususnya pada program siaran Ramadhan di lembaga penyiaran. Hal ini akan memicu kreativitas lembaga penyiaran dalam membuat program siaran Ramadhan.
“Dengan adanya masukan dan penilaian dari dewan juri, bisa mendorong lembaga penyiaran agar lebih baik lagi kualitasnya. Bisa juga menjadi teladan bagi siaran-siaran lainnya,” kata Ubaidillah, dalam keterangannya kepada MUIDigital, Kamis (25/5/2023).
Hal senada turut disampaikan Anggota KPI Pusat sekaligus PIC Kegiatan ASR 2023, Aliyah. Menurutnya, penyelenggaraan ASR bagian dari upaya KPI dan MUI untuk mendorong lahirnya program-program siaran Ramadhan , baik secara kualitas maupun kuantitas.
“Kami berusaha membangun dan membentuk kesadaran di kalangan industri untuk menyuguhkan tayangan yang sehat dan berkualitas di mulai dari anugerah ini. Tapi tidak hanya pada saat bulan Ramadhan saja, tapi juga di luar bulan tersebut,” kata anggota KPI Pusat bidang Pengawasan Isi Siaran ini.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI, Mabroer MS, ASR merupakan kegiatan yang telah lama disinergikan antara MUI dan KPI.
Menurut dia, sinergi ini menegaskan peran aktif pemerintah dan masyarakat dalam menghadirkan tayangan berkualitas selama Ramadhan dan memberikan apresiasi untuk lembaga penyiaran.
Dia menilai, dari temuan hasil pantauan rutin yang digelar MUI terhadap tayangan Ramadhan, secara umum banyak mengalami perubahan ke arah positif dan menggembirakan. Meski hasil pantauan pada 2023 ini, dia mengakui masih terdapat sejumlah lembaga penyiaran bandel terutama di tayangan variety show yang ditayangkan secara langsung.
Dia berharap, ke depan sinergi antara KPI dan MUI ini bisa tetap terjalin dalam bersama-sama turut menghadirkan program-program siaran yang berkualitas tidak hanya selama Ramadhan, tetapi juga tentu di bulan lainnya. “Tentu sesuai dengan tupoksinya masing-masing ya,” kata dia.
Dalam rapat tersebut hadir Wakil Ketua KPI Pusat, Mohamad Reza, Anggota KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan, Evri Rizqi Monarshi, Tulus Santoso, Mimah Susanti, I Made Sunarsa, dan Amin Shabana. Adapun Dewan Juri dari MUI yakni KH Asrori S Karni, Gun Gun Heryanto, dan KH M Chalil Nafis. Hadir pula Ketua Umum Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah dan Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, serta dewan juri Prof Asrorun Niam Sholeh dari Kemenpora dan Ahmad Zayadi dari Kemenag. (Junaidi, ed: Nashih)