JAKARTA – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan menyebutkan bahwa agama memiliki peran yang sangat penting dalam perdamaian dan peradaban. Agama dapat menjadi pedoman dalam menciptakan perdamaian dan tatanan dunia yang adil dan beradab.
“Perdamaian dan peradaban sumber utamanya adalah ajaran agama,” ujarnya dalam agenda Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, (21/5/2023).
Kehidupan beragama sejatinya telah berkontribusi dalam melakukan tindakan preventif, persuasif, dan edukatif kepada umatnya. Oleh karena itu, peran agama dalam penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia dapat menjadi penguat bagi umatnya untuk hidup damai dan berkasih sayang seperti yang diajarkan oleh semua agama di Indonesia yakni Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Setiap agama mengajarkan kebaikan dan perdamaian dalam agamanya masing-masing. Oleh sebab itu setiap umat beragama harus mampu pengendalikan diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Jika ada pihak-pihak yang ingin mencoba menyulut konflik, itu sesungguhnya bukanlah ajaran agama tetapi itu hanya kesalahpahaman terhadap agama yang ingin menyalahgunakan agama, dan bahkan agama dijadikan sebagai kedok untuk meraih keuntungan politik, ekonomi, sosial dan hukum yang sifatnya sesaat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Buya Amirsyah berharap pada konferensi yang diikuti oleh peserta dari dalam negeri dan juga luar negeri dapat mengangkat isu tentang bagaimana menyelamatkan lingkungan hidup kita yang sejuk, yang aman, damai, dan terhindar dari kerusakan lingkungan untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniah dan ukhuwah insaniah.
(Dhea Oktaviana/Fakh)