JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) luncurkan program pelatihan calon khatib muda yang bekerjasama dengan BSI Maslahat, Yayasan Majelis Al Washiyyah, yayasan Tahfidz Sulaimaniyah dan beberapa pihak terkait lainnya.
Pelatihan calon khatib muda ini diselenggarakan melalui banyaknya kekhawatiran akan kekosongan khatib yang berkompeten dalam bidangnya di beberapa masjid.
“Tempat untuk beribadah sholat Jumat itu banyak sekali, sementara SDM nya terbatas. Banyak masjid yang belum maksimal untuk mendapat khotib yang berstandar,” ujar Ketua MUI Bidang Dakwah, KH M Cholil Nafis saat ditemui pada acara launching pelatihan khotib muda di Hotel Meutia Jakarta, Selasa (11/4/23).
Menurut Kiai Cholil, program ini merupakan merupakan bagian dari perantara untuk memastikan khotbah yang efektif, konstruktif, dan inspiratif.
“Dalam konteks sekarang, kita ingin khutbah-khutbah itu lebih berbobot, kemudian orang-orang yang memang punya potensi kita akan kita dorong untuk berani berkhotbah,” kata Kiai Cholil.
“Kita ingin apa yang disampaikan itu adalah sesuatu yang konstruktif benar, baik secara pemahaman maupun secara pemaknaan, juga memberikan wawasan kepada para khatib bahwa keagamaan yang benar adalah tentang paham kebangsaan, bahwa agama tidak ditentukan oleh kebangsaan sehingga bernegara tidak berarti kita harus meninggalkan agama,” imbuhnya.
Pada gelombang pertama, pelatihan calon khatib muda rencananya akan diselenggarakan pada 12-13 Mei 2023 di Jakarta.
Namun, tidak menutup kemungkinan kegiatan pada gelombang-gelombang berikutnya akan diselenggarakan di luar Jabodetabek bahkan di seluruh Indonesia.
Program Pelatihan Calon Khatib Muda menjadi amat penting untuk regenerasi kelangsungan dakwah Islam di Indonesia. Calon khatib akan dibekali dengan kemampuan public speaking, tahsinul qiraa’ah, dan wawasan kebangsaan Islam wasathiyyah.
“Kita bekali keislamannya, wawasan kebangsaan dan juga metode dakwah termasuk kita mengajarkan public speaking untuk bisa menyampaikan secara baik dan menarik,” tutur beliau.
Selain itu, materi-materi pelatihan calon khatib juga dirancang agar khatib-khatib muda dapat memiliki kemampuan dasar yang dilengkapi pengetahuan-pengetahuan tambahan, sehingga mampu menghasilkan khatib yang berkualitas. (Dhea Oktaviana, ed: Nashih)