JAKARTA – Dalam ajaran Islam, Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu kaum Muslim. Selain merupakan bulan yang dipenuhi keberkahan dan kemuliaan, terdapat banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini.
Setidaknya terdapat tyaniga peristiwa besar pada Ramadhan yang tercatat dalam sejarah. Ketiga peristiwa tersebut yaitu perang Badar, Fathu Makkah, dan Lailatul Qadar.
Pertama, perang Badar
Perang Badar merupakan pertempuran pertama kaum Muslim dalam sejarah. Peperangan ini terjadi pada 624 M atau pada tahun kedua Hijrah. Dalam Perang Badar, kaum Muslimin yang berjumlah 313 orang berhadapan dengan kaum Quraisy yang jumlahnya 1.300 orang.
Kendati jumlah pasukan Quraisy empat kali lipat jumlah pasukan Muslim, akan tetapi atas izin Allah SWT perang Badar dimenangkan pasukan Muslim. Peristiwa ini menjadi catatan pertama kemenangan umat Islam melawan kaum kafir dalam peperangan.
Kemenangan yang diraih kaum Muslim, disebabkan bala bantuan yang Allah SWT datangkan.
Allah SWT mengutus seribu malaikat untuk turun membantu kaum Muslim dalam medan pertempuran. Peristiwa ini dikisahkan dalam surat Al Anfal ayat 9:
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْممَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
“(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Melalui Perang Badar, Allah SWT membuktikan kasih sayang dan pertolongan-Nya kepada kaum Muslim. Sebab, apabila dinalar dengan akal, tidak mungkin pasukan Muslim yang berjumlah 313 orang menang melawan seribu lebih pasukan. Demikianlah peristiwa besar ini dimenangkan kaum Muslim berkat pertolongan Allah SWT.
Kedua, Fathu Makkah
Fathu Makkah atau pembebasan Makkah terjadi sebab pelanggaran yang dilakukan kaum Quraisy Makkah terhadap kesepakatan dalam perjanjian Hudaibiyah.
Peristiwa ini terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah yang dilatarbelakangi pembunuhan yang dilakukan koalisi kaum Quraisy yakni Kabilah Bani Bakr, kepada seseorang dari Kabilah Khuza’ah yang berkoalisi dengan kubu Rasulullah SAW.
Setelah melakukan diplomasi dengan para pembesar Makkah dan serangkaian strategi merespons pelanggaran tersebut, Rasulullah memasuki kota Makkah bersama 10 ribu pasukan pada 20 Ramadhan 8 H atau 11 Januari 630 M. Kedatangan Rasulullah SAW ini untuk menagih komitmen perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati.
Dalam salah satu riwayat hadits disebutkan Rasulullah membaca surat Al Fath berulang kali ketika peristiwa Fathu Makkah.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ سُورَةَ الْفَتْحِ فَرَجَّعَ فِيهَا قَالَ مُعَاوِيَةُ لَوْ شِئْتُ أَنْ أَحْكِيَ لَكُمْ قِرَاءَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَفَعَلْتُ
“Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Qurrah dari Abdullah bin Mughaffal dia berkata, pada waktu Fathu Makkah, Nabi ﷺ membaca surat Al Fath, dan beliau mengulang-ngulangnya. Muawiyah berkata, “Jika aku ingin menceritakan kepada kalian bacaan Nabi ﷺ, tentu akan aku ceritakan.”
Ketiga, Lailatul Qadar
Dalam Tafsir al-Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskah bahwa Lailatul Qadar adalah malam ketika Allah SWT menurunkan Alquran. Malam tersebut menjadi mulia bukan saja karena waktu diturunkannya Alquran, melainkan malam itu sendiri memiliki kemulian, yang kemudian kemuliaannya bertambah dengan turunnya Alquran.
Allah SWT secara khusus mengabadikan peristiwa Lailatul Qadar menjadi nama salah satu surat Alquran yaitu surat Al Qadr yang berjumlah 5 ayat, firman-Nya:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ. نَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّههِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ . سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS Al Qadr ayat 1-5).
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, banyak umat Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar dengan cara memperbanyak ibadah bahkan melakukan itikaf di masjid.
Bagi mereka yang belum bisa melakukan itikaf, umumnya memaksimalkan ibadah di rumah masing-masing.
Demikianlah penjelasan terkait tiga peristiwa besar pada Ramadhan dalam sejarah Islam. Ramadhan yang dirindukan umat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi waktu untuk melatih diri untuk semakin dekat dengan Sang Pencipta.
Oleh karena itu, dengan kemuliaan tersebut mari hidupkan malam Ramadhan dengan memaksimalkan kualitas dan kuantitas ibadah. Wallahu’alam. (Isyatami Aulia, ed: nashih)