Makassar, muisulsel.or.id – Meskipun manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan penuh kesalahan, namun Islam mengategorikan manusia sebagai makhluk paling mulia di muka bumi, serta lebih tinggi derajatnya dibandingkan makhluk-makhluk Allah Swt lainnya.
Kemuliaan derajat manusia ini karena ia dibekali keistimewaan ilmu pengetahuan, kepandaian bahasa (al-bayan), rasio (akal), serta tamyiz, kemampuan membedakan hal baik dan buruk.Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. At-Tin ayat 4, yakni sebagai berikut:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Makhluk-makhluk lainnya, seperti binatang tidak memiliki kemampuan kompleks di atas, bahkan malaikat pun dianggap lebih rendah posisinya dibandingkan manusia. Sebab, malaikat tidak bersifat tamyiz. Malaikat hanya patuh pada Allah SWT dan tidak memiliki pilihan untuk melakukan maksiat.
DR KH Masykur Yusuf M Ag (Ketua Komite Dakwah MUI Sulsel) dalam ceramahnya mengatakan penyebab manusia dimuliakan Allah dan MakhlukNya karena hatinya.Sebagaimana hadis Rasulullah saw:
“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati”. (H.R.Bukhari Muslim).
Seorang pejabat atau orang kaya kemuliaan mereka terletak pada harta dan jabatannya. Selama itu masi ada maka mereka masi dimuliakan namun ketiga itu hilang maka kemuliaan juga ikut sirna.Kemulian yang sebenarnya adalah terletak pada hati sebagaimana kata Rasulullah pada hadis di atas.
Oleh karena itu di Bulan Ramadan ini marilah kita gunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki hati kita dengan banyak melakukan amalan ibadah dan zikir kepada Allah swt.
“Kemuliaan itu terletak pada hati jika baik maka Allah dan makhlukNya akan memuliakannya, ” tutupnya dikutip dari ulasan Ceramah di Channel YouTube MUI Sulsel, Senin (3/4/2023).
Simak video lengkapnya
(Irfan)
The post Inilah Yang Menjadikan Manusia Tetap Mulia appeared first on MUI Sul Sel.