Makassar, muisulsel.or.id – Manusia yang terbaik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali. Orang yang terbaik adalah ketika berbuat kesalahan ia langsung bertaubat kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya taubat.
Taubat juga dipandang sebagai langkah permulaan seorang hamba yang hendak memulai perjalanan sebagai manusia yang lebih baik. Taubat menjadi hal penting dan mendesak.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap anak Adam bersalah, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat.”
Bukan sekedar tobat sesaat yang diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali. Lalu bagaimanakah agar taubat seorang hamba itu diterima?.
Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel Dr KH Amirullah Amri M Ag mengatakan tobat tak hanya sekedar ucapan tapi harus diiringi dengan penyesalan dan meninggalkan perbuatan dosa.
“Percuma kita bertasbih dan memohon ampunan setiap hari tetapi kita masi melakukan kemaksiatan maka akan sia-sia, ” katanya dikutip dari Chanel YouTube MUI Sulsel pada Ahad (26/3/2023).
Ia kemudian memberikan perumpamaan ketika seorang memakai logo MUI tapi tidak terdaftar di kepengurusan , sama halnya dengan taubat yang hanya bertasbih tapi tidak meninggalkan perkara dosa maka sama saja dan tak memperoleh ampunan, terangnya.
“Ayo di Bulan Ramadhan ini kita bertobat kepada Allah Swt dengan tobat yang sebenarnya yakni penyesalan dan meninggalkan dosa yang pernah kita lakukan,” ajaknya.
Sebab, taubat tidak cukup sekedar diniatkan dan diucapkan, tapi mesti diwujudkan dalam tindakan. Setelah menyesali perbuatan yang dilakukan, mintalah ampun kepada Allah, dengan tidak mengulangi perbuatan dan kesalahan yang pernah dilakukan .
“Marilah kita memohon kepada Allah dengan melakukan sholat taubat dan membaca doa Sayyidul Istighfar. Semoga Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya, ” tutupnya.
(Irfan)
The post Taubat Diterima, Ini yang Harus Diperhatikan appeared first on MUI Sul Sel.