JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud memberikan imbauan kepada seluruh umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Kamis, (23/3/2023).
“Umat Islam di seluruh dunia pada bulan yang mulia ini melakukan ibadah wajib, yaitu puasa bulan Ramadhan bagi mereka yang sudah berkewajiban untuk melaksanakan puasa dan tidak berhalangan untuk melakukan puasa,” ujar Kiai Marsudi.
Berpuasa sendiri merupakan menahan, mulai dari menahan untuk tidak makan, tidak minum, tidak melakukan hal-hal yang buruk, hingga tidak melakukan syahwat-syahwat yang di luar kemampuan.
Selain itu, dalam bulan suci Ramadhan ini, sesungguhnya kita diperintahkan untuk terjaga dari fitnah-fitnah, baik fitnah-fitnah dunia atau fitnah-fitnah apa saja yang sering sekali terjadi.
“Bisa fitnah itu bisa melalui mulut kita, melalui tangan kita, omongan kita, tindakan kita, bahkan fitnah itu bisa datang dari keluarga kita, anak-anak kita, atau bahkan dari bangsa dan masyarakat kita sendiri,” tutur beliau.
Pada kesempatan tersebut, beliau memberikan himbauan kepada seluruh umat Muslim agar untuk melaksanakan ibadah-ibadah, maupun perbuatan positif selama bulan Ramadhan.
Pertama, sholat.
Melakukan sholat di masjid maupun sholat di rumah, baik sholat-sholat sunnah, bisa mengurangi fitnah-fitnah yang ada, atau menghilangkan fitnah-fitnah yang akan terjadi pada kita.
Kedua, puasa.
Tentu, karena ini bulan puasa, maka kita melaksanakan puasa. Dengan menjalankan ibadah puasa, kita mengharapkan dapat menghilaangkan fitnah dan mengurangi fitnah.
Ketiga, shodaqoh.
“Perbanyaklah sedekah, karena banyak teman dan saudara kita yang masih membutuhkan, dan saya yakin rakyat indonesia, siapa saja, umumnya bisa sedekah,” ungkapnya.
Keempat, wal amru bil ma’ruf.
Memerintahkan, mengajak dan melakukan kebaikan, baik di rumah, di jalan raya, di masjid, atau di mana saja.
”Maka, ketika di masjid ada kultum ataupun ceramah, kami harap untuk ceramah dan kultumnya tidak untuk mencaci maki, tidak untuk membuat dan menyebarkan berita-berita yang kurang tepat,” ujarnya menyampaikan.
Kelima, mencegah kemunkaran.
“Kalau ada kemunkaran yang tidak tepat, baik di keluarga, tetangga atau manapun, lebih baik kita memberi tahu kepada mereka. Beritahu dengan cara yang ma’ruf, dengan cara yang baik,” tuturnya.
Menurut beliau, kalau kita bisa melaksanakan himbauan-himbauan tersebut pada bulan Ramadhan, niscaya kita akan mendapat pahala yang sangat besar, dan insyaallah seluruh dosa-dosa dan kesalahan kita diampuni oleh Allah SWT.
(Dhea Oktaviana/Junaidi/Fakh)